Bikin Merinding, Prediksi Suram Jokowi Soal Ancaman Ledakan Penggangguran di Indonesia

- 5 Desember 2020, 16:55 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /Setneg

JURNALGAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keprihatinannya soal angka pengangguran di Indonesia.

Jokowi menjelaskan, Indonesia berhadapan dengan besarnya jumlah pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi virus corona (Covid-19). Lapangan pekerjaan yang baru pun sangat dibutuhkan.

"Kita harus bergerak cepat karena masih banyak pekerjaan rumah yang belum kita selesaikan, karena itu pemerintah berketetapan hati melakukan reformasi struktural, membenahi regulasi yang kompleks dan birokrasi yang rumit," tegas Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), pada Kamis 3 Desember 2020.

"Kita semuanya tahu posisi nomor satu di global complexity index yang paling rumit di dunia dan itu harus kita akhiri," kata Jokowi melanjutkan.

Ia mengatakan, semangat itulah yang mendasari lahirnya Undang-Undang Cipta Kerja. Tujuannya untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif berdaya saing, agar UMKM lebih berkembang dan industri padat tenaga kerja tumbuh dengan pesat.

Jokowi berharap, bank sentral bisa berkontribusi lebih besar untuk ikut menggerakkan sektor riil, mendorong penciptaan lapangan kerja baru, serta membantu sektor usaha utamanya UMKM agar bisa kembali produktif.

"Kita harus berbagai beban, berbagi tanggung jawab untuk urusan bangsa dan negara ini agar negara kita mampu bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru di tingkat regional dan global," jelasnya.

Jumlah pengangguran di Indonesia meningkat 2,67 juta orang akibat pandemi Covid-19. Sebelumnya, jumlah pengangguran 7,1 juta orang meningkat menjadi 9,77 juta
Jumlah pengangguran di Indonesia meningkat 2,67 juta orang akibat pandemi Covid-19. Sebelumnya, jumlah pengangguran 7,1 juta orang meningkat menjadi 9,77 juta

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah orang yang bekerja pada Agustus 2020 ada 128,5 juta orang dari total 138,2 juta angkatan kerja. Jumlah orang yang bekerja turun 0,3 juta jika dibandingkan dengan Agustus tahun sebelumnya.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah