JURNALGAYA - Pemerintah selalu mengeluarkan pernyataan optimisme terkait prediksi perekonomian di Indonesia.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief meminta kepada pemerintah untuk tidak berlebihan dalam menggadang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Optimisme itu boleh. Apalagi politisi. Tapi menko perekonomian, menkeu, gubernur BI harus menyampaikan apa adanya,” ujarnya dalam akun Twitter pribadinya, Jumat 18 Desember 2020.
Pernyataan disampaikan mengingat prediksi teranyar dari Bank Dunia yang menyebut bahwa pertumbuhan Indonesia akan berada di angka minus (-) 2,2 persen di tahun 2020.
Baca Juga: Jelang Massa Aksi 1812 Geruduk Istana Negara, 12.500 Personel Siaga di Sejumlah Titik
Sementara pemerintah telah mengumumkan bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh positif di tahun ini.
“Jangan memprediksi muluk-muluk. Di tengah semua pengamat dan lembaga meragukan prediksi yang sering dikemukakan,” tutupnya.
Optimisme itu boleh. Apalagi politisi. Tapi menko perekonomian, menkeu, gubernur BI harus menyampaikan apa adanya. Jangan mrmprediksi muluk2. Di tengah semua pengamat dan lembaga meragukan prediksi yg sering dikemukakan. https://t.co/tjXPqn5MkS— andi arief (@Andiarief__) December 18, 2020
Sementara Bank Indonesia (BI) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi RI untuk keseluruhan tahun 2020 berada pada kisaran negatif 1 - 2 persen.
“BI akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait dalam menempuh kebijakan lanjutan agar efektif mendorong pemulihan ekonomi,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers virtual usai Rapat Dewan Gubernur edisi Desember 2020 di Jakarta, Kamis 17 Desember 2020.