Network
Karier Risma kian melejit ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusungnya menjadi Wali Kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2010. Kemenangan Risma di Pilkada, mengantarkannya dua periode memimpin Kota Surabaya.
Baca Juga: Jadwa Acara MNCTV Hari Selasa 22 Desember 2020, Serunya Sinetron Raden Kian Santang
Risma banyak mengubah wajah Kota Surabaya. Banyak taman-taman kota yang dibangun Risma seperti halnya pemugaran Taman Bungkul di Jalan Raya Darmo dengan konsep all-in-one entertainment park, taman di Bundaran Dolog, taman buah Undaan, serta taman di Bawean. Bahkan di beberapa tempat lainnya yang dulunya mati sekarang tiap malam dipenuhi dengan warga Surabaya.
Selain itu, Risma juga berhasil membangun jalur pedestrian dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman.
Kerja keras Risma di Kota Surabaya diganjar penghargaan Adipura pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan.
Baca Juga: Indonesian Idol Spesial Season, Akhirnya Ketiga Peserta yang Mundur Buka Suara, Kenapa Mereka ya?
Kejadian menghebohkan terjadi pada 2014, Risma membuat kebijakan menutup lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yakni Gang Dolly secara permanen.
Tidak hanya menutup begitu saja, Risma menyiapkan rangkaian kebijakan untuk memberdayakan warga Gang Dolly melalui pelatihan keterampilan dan menyalurkannya agar mereka bisa memiliki penghasilan yang layak.
Berkat kerja keras dan pengabdiannya untuk Kota Surabaya, pada 4 Maret 2015 Risma mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di bidang Manajemen Pembangunan Kota dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Tidak hanya itu, Risma pun menempati posisi tiga wali kota terbaik di dunia menurut The City Mayors Foundation.
