Siap-Siap! Pertengahan Januari Ada Jatah 15,4 Juta Vaksin untuk Jabar

- 22 Desember 2020, 19:15 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberi keterangan pers usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar, di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Senin 30 November 2020).
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberi keterangan pers usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar, di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Senin 30 November 2020). /Dokumen Humas Jabar

JURNAL GAYA-----Pemprov Jabar, meminta masyarakat sabar melaksanakan disiplin protokol kesehatan sambil menunggu vaksin datang. Karena, menurut Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum sebentar lagi akan ada vaksin. Yakni, pertengahan Januari berdasarkan informasi terakhir vaksin akan datang.

"Provinsi Jabar, kebagian 15,4 juta vaksin yang akan diterima. Sementara, kebutuhan Jabar yang dilaporkan ke Jakarta yaitu sekitar 30,4 vaksin. Insya Allah pertengahn Januari," ujar Uu dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Selasa 22 Desember 2020.

Baca Juga: Zona Merah di Jabar Berkurang Hanya Tinggal Dua

Tapi, kata dia, ini semua dilaksanakannya ada waktu yang 15 juta ini tidak sekaligus habis tapi ada waktu. Untuk menambah yang setengahnya lagi, bisa mengantisipasi dengan cara yang biasa dilakukan. Karena memang presiden juga sudah menyampaikan bahwa untuk kabupaten dan kota dan provinsi agar menganggarkan belanja untuk vaksin ini.

Baca Juga: Rangkuman Tren Fashion Sepanjang 2020, Pandemi Covid-19 dan AKB yang Ubah Arah Tren dan Industri

 
"Artinya secara lisan Bapak presiden sudah menyampaikan hal itu tetapi kita masih menunggu secara tertulis juklak dan juknisnya karena memang juklak juknis bukti fisik itu akan bisa dipertanggung jawabkan," katanya.
 
Terkait ketersediaan tempat tidur untuk isolasi atau yang biasa disebut dengan tempat isolasi, menurut Uu, hari ini dan sepekan ke belakang ada penurunan yang awalnya terisi 76 persen lebih tapi hasil evaluasi pekan ini menurun 1 persen sekitar 75 persen. 
 
 
Kemudian juga, kata dia, masalah ekonomi sekalipun situasi seperti ini dirasakan ada penurunan dan lainnya. Tapi, masalah ekspor tetap nomor satu bahkan sampai 17 persen. "Dan konsekuensi dari ekpos tersebut, maka ekonomi kita menggeliat sekalipun belum sesuai dengan yang diharapkan," kata Uu.

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x