Zona Merah di Jabar Berkurang Hanya Tinggal Dua

- 22 Desember 2020, 18:04 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum tengah berdiskusi dengan warga di Cirebon, Rabu 18 November 2020.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum tengah berdiskusi dengan warga di Cirebon, Rabu 18 November 2020. /Dokumen Humas Pemprov Jabar

JURNAL GAYA-------- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan kawasan yang berada di zona risiko tinggi penyebaran COVID-19 turun signifikan. Dari delapan daerah pekan kemarin, sekarang hanya menyisakan dua daerah saja.

"Kemarin ada delapan yang zona risiko tinggi. Sekarang tinggal dua yaitu Kabupaten Karawang dan Kota Depok," ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Selasa (22/12).

Menurut Uu, dalam sepekan terakhir angka kasus COVID-19 di Jabar memang cukup tinggi, bahkan menjadi provinsi ketiga terbanyak penyumbang keterpaparan baru. Kondisi ini, harus diwaspadai secara seksama karena penyebarannya sekarang sangat luar biasa.

Masyarakat di Jawa Barat, kata dia, nampaknya benar-benar harus waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat. Karena, penambahan kasus baru orang terpapar virus corona belakang semakin tinggi.

Baca Juga: Profil Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma), Tantangan Berat Bansos Covid-19

Menurutnya, dalam 10 hari terakhir dari 11 Desember hingga 21 Desember, total sudah ada 10 ribu kasus baru. Berdasarkan data dari laman Pikobar.jabarprov.go.id, kasus paling tinggi dalam 10 hari ke belakang terjadi pada Rabu (16/12), penambahan kasus mencapai 1.434.

Dalam sepekan terakhir, kata dia, daerah paling banyak menyumbangkan kasu baru COVID-19 adalah Kota Bekasi yang mencapai 1.574. Kemudian ada Kota Depok 1.315, Kabupaten Bekasi 719, Kabupaten Karawang 808, dan Kota Bogor mencapai 645.

Sedangkan untuk ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19, kata dia, baik di rumah sakit atau ruangan isoslasi saat ini berada di angka 75 persen. Presentase itu menurun di mana sebelumnya berada di posisi 76 persen.

"Jadi lumayan ada penurunan dari hasil evaluasi kemarin," katanya.

Baca Juga: Miliki Harta Rp5 Triliun, Netijen Percaya Sandiaga Uno Tidak Akan Korupsi

Halaman:

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x