Awal Tahun, 5 Ribu Produsen dan Pedagang Tahu Tempe Se-DKI Jakarta Bakal Mogok Jualan!

- 1 Januari 2021, 21:51 WIB
Dampak naiknya bahan baku utama pembutan tahu dan tempe membuat para produsen dan pedagang tahu tak sanggup produksi. Akibatnya 5 ribu produsen dan juga pedagang tahu tempe Se-DKI Jakarta tergabung Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta mogok berjualan dan produks dari tanggal 1-3 Januari 2021.
Dampak naiknya bahan baku utama pembutan tahu dan tempe membuat para produsen dan pedagang tahu tak sanggup produksi. Akibatnya 5 ribu produsen dan juga pedagang tahu tempe Se-DKI Jakarta tergabung Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta mogok berjualan dan produks dari tanggal 1-3 Januari 2021. /hendro susilo/

JURNAL GAYA – Dampak naiknya bahan baku utama pembutan tahu dan tempe membuat para produsen dan pedagang tahu tak sanggup produksi. Akibatnya 5 ribu produsen dan juga pedagang tahu tempe Se-DKI Jakarta tergabung Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta mogok berjualan dan produks dari tanggal 1-3 Januari 2021.

Baca Juga: Akhir Tahun Harga Telur di Pasar Tebet Meningkat Terus, Tembus Rp30.000 per Kilogram

Sekretaris Puskopti DKI Jakarta, Handoko Mulyo, mengungkapkan aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap kenaikan harga bahan baku kedelai dari Rp7.200 menjadi Rp9.200 per kilogram (kg). "Mulai hari ini, tanggal 1 Januari 2021 sampai 3 Januari 2021 para pengrajin tempe tahu, berhenti produksi," kata Handoko, Jum’at 1 Januari 2020.

Baca Juga: Akhir Tahun Harga Telur di Pasar Tebet Meningkat Terus, Tembus Rp30.000 per Kilogram

Handoko mengatakan aksi mogok produksi itu telah disampaikan kepada sekitar 5.000 produsen maupun pedagang tahu dan tempe di DKI Jakarta melalui surat nomor 01/Puskopti/DKI/XII/2020 yang dikeluarkan Puskopti DKI Jakarta pada 28 Desember 2020.

Tak hanya itu, seruan mogok kerja itu juga disampaikan Handoko kepada jajaran pengurus di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Unik, di Bandung Ada Pasar Rakyat Standar Covid-19, Lihat Yuk...

Keputusan untuk menghentikan sementara proses produksi, kata Handoko, disepakati jajaran pengurus Puskopti pada Kamis (31/12). "Malam Sabtu sampai malam Minggu, tanggal 2 Januari 2021 semua tidak berjualan. Malam Senin tanggal 3 Januari 2021 sudah ada penjualan di pasar," ujarnya.

Namun Puskopti mengimbau kepada seluruh anggota untuk menaikkan harga jual tahu dan tempe minimal 20 persen dari harga awal untuk mengantisipasi kerugian. "Kami juga sudah berkomunikasi dengan jajaran pengurus di Jawa Barat agar kenaikan harga dilakukan secara kompak," katanya.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x