Itulah mengapa alasannya plasma daerah harus diambil dari penyintas penyakit Covid-19 yang sudah sehat kembali dan sembuh seutuhnya.
Antibodi dari penyintas tulah yang perlu diberikan kepada pasien Covid-19 untuk mengobati penyakit yang menyebabkan pandemi di seluruh dunia ini.
Baca Juga: Klasemen Liga Italia: AC Milan Rebut Kembali Puncak dari Inter
"Jadi plasma konvalesen ini imunisasi pasif. Kalau yang imunisasi aktif itu yang vaksinasi, yang menggunakan vaksin untuk merangsang pembentukan antibodi di dalam tubuh pasien. Jadi berbeda," kata dia.
"Jadi kita tidak perlu menunggu sampai ada vaksin kemudian dia disetop. Sebenarnya ini bisa jalan terus. Ada tidak ada vaksin, pendekatan ini bisa dijalankan kalau masih ada pasiennya. Ada yang sembuh," kata dia lebih lanjut.
Amin menerangkan kalauy plasma konvalesen digunakan untuk membantu penyembuhan pasien Covid-19, bukan untuk pencegahan.
Baca Juga: Inilah 4 Momen Akhir Episode True Beauty yang Tak Terlupakan dan Bikin Penonton Gemas
Untuk pencegahan mau tak mau harus menunggu program vaksinasi yang akan dilaksanakan pemerintah.
"Jadi kita tidak boleh menganggap ini sebagai metode pencegahan. Artinya masyarakat jangan terus beranggapan, 'Oh ini ada saudara saya yang sudah sembuh, kita ambil darahnya, kemudian kita suntikan ke tubuh kita supaya kita terbebas dari serangan'. Itu saya kira anggapan yang keliru karena enggak semudah itu. Karena kalau masih sehat maka enggak usah dikasih apa-apa," kata Amin.***