PBB Mengecam Kerusuhan di Amerika Serikat, Mencederai Demokrasi di Rumah Demokrasi

- 7 Januari 2021, 17:50 WIB
Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).  Presiden Majelis Umum PBB, mengecam kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat saat massa pendukung Trump memaksa masuk ke gedung Kongres
Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Presiden Majelis Umum PBB, mengecam kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat saat massa pendukung Trump memaksa masuk ke gedung Kongres /PIXABAY/Padrinan/

JURNAL GAYA - Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa turun tangan ikut mengecam kerusuhan di Gedung Kongres Capitol, Kota Washington. Kerusuhan tersebut mencederai demokrasi di negara yang menjunjung tinggi demokrasi. 

Volkan Bozkir sebagai Presiden Majelis Umum PBB menyatakan,  "Sangat prihatin dengan kekerasan di Capitol #WashingtonDC dan gangguan proses demokrasi di negara tuan rumah PBB," tulis Volkan Bozkir dari akun Twitter-nya.

Seperti dilansir laman AFP, Kamis, 7 Januari 2021, unggahan mantan Menteri Turki ini kemudian diikuti oleh cuitan akun resmi PBB lainnya.

Baca Juga: Sinopsis HERCAI NET TV Kamis 7 Januari 2021, Bisakah Miran Penuhi Janji Cintanya pada Miran?

"AS adalah salah satu negara demokrasi utama dunia. Saya percaya bahwa perdamaian dan penghormatan terhadap proses demokrasi akan berlaku di negara tuan rumah kami pada saat kritis ini," cuit akun resmi PBB. Seperti dikutip dari ANTARA, Kamis, 7 Januari 2021.

Massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Kongres di Capitol Hill, Washington DC, Amerika Serikat, pada Rabu, 6 Januari 2021 waktu setempat. Terkait hal ini, PBB mengecam aksi kekerasan tersebut.

Massa pendukung Trump berusaha merangsek masuk ke Gedung Kongres, untuk membuat Kongres Amerika Serikat membatalkan pengesahan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat yang sah hasil pemilihan presiden.

Baca Juga: Negatif Covid-19, Giring Tak Kuasa Peluk Istri dan Anaknya

Tentu saja cara-cara ini tidak sesuai dengan tradisi Amerika Serikat yang mengedepankan demokrasi dan hukum.

Demonstran memaksa masuk ke dalam Gedung Kongres di Capitol Hill untuk menolak pengesahan hasil pemilihan presiden 2020. Massa juga sempat bentrok dengan aparat kepolisian di depan Gedung.

Akibat insiden ini, satu orang wanita sebelumnya dikabarkan tewas saat menyerbu masuk gedung Kongres. Massa mulai bubar menyusul pemberlakuan jam malam pukul 18.00 waktu setempat.***

Baca Juga: Belanja Online Bisa Bayar di Tempat dengan ShopeePay, Begini Caranya

Editor: Qiya Ameena

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x