Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Hancur Terburai, KRI Parang Angkut 5 Potong Tubuh di 1 Kantong

- 11 Januari 2021, 12:22 WIB
Anggota Tim SAR gabungan membawa karung berisi properti dan temuan lainnya, di tengah evakuasi Sriwijaya Air SJ 182, 10 Januari 2021.
Anggota Tim SAR gabungan membawa karung berisi properti dan temuan lainnya, di tengah evakuasi Sriwijaya Air SJ 182, 10 Januari 2021. /Pikiran-rakyat.com/Aldiro Syahrian/

JURNAL GAYA – Sejak hari pertama pencarian korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ 182, TIM SAR banyak menemukan potongan tubuh manusia yang sudah hancur dan tak utuh lagi.

Tak berlama-lama, hasil penyisiran potongan tubuh manusia tersebut dimbil dari dari dasar laut, di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta, tempat jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Tak hanya potongan tubuh manusia yang hancur, TIM SAR juga banyak menemukan serpihan demi serpihan body Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh Sabtu, 9 Januari 2021.

Baca Juga: Satu Gagal terbang, Dua Sahabatnya jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182, Arie Untung: Ia Amat Dermawan

Dikutip dari Pikiran-Rakyat dalam artikel Banyak Jenazah Korban Sriwijaya Air Tak Utuh, KRI Parang Bawa Satu Kantong Berisi 5 Potongan Tubuh, temuan tersebut tidak lagi berupa jenazah utuh, melainkan banyak diangkut potongan-potongan tubuh manusia, dalam satu kantong.

Hal itu seperti disampaikan Komandan KRI Parang, Letkol Hendra, Minggu, 10 Januari 2021.

Menurut Letkol Hendra, potongan mayat diserahkan dari KRI Riau, kemudian dibawa KRI Parang, untuk diserahkan ke Tim DVI Polri.

Baca Juga: KEREN! Al Pakai Power Sultan, Andin Diterima Jadi Dosen, Bocoran Ikatan Cinta Senin 11 Januari 2021

“Berupa sebuah kantong mayat berisi beberapa tubuh, kemudian karung berisi swab test bayi, pakaian bayi juga,” kata Letkol Hendra, Minggu siang, di Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, Jakarta Utara.

KRI Parang baru saja datang membawa bagian pesawat lagi, dengan satu kantong dengan isi lima potongan tubuh. Sebelumnya, baru saja berlangsung penyerahan temuan terbaru.

Di antaranya, tiga kantong berisi puing-puing badan pesawat, dan lima kantong jenazah.

Baca Juga: KEREN! Al Pakai Power Sultan, Andin Diterima Jadi Dosen, Bocoran Ikatan Cinta Senin 11 Januari 2021

Penyerahan dilangsungkan dari Direktur Operasional Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman M.Tr (Han), kepada tim DVI Polri.

Berdasarkan pantauan pewarta Pikiran-rakyat.com, Aldiro Syahrian, lima kantong jenazah berisikan potongan-potongan tubuh yang tidak lagi utuh, diserahkan  untuk diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati.

Temuan tersebut menyusul dua kantong jenazah yang Minggu dini hari ditemukan, sehingga total menjadi tujuh kantong potongan jenazah.

Baca Juga: PSBB Jawa Bali Dimulai, Perhatikan 5 Hal Penting Mengapa Frozen Food jadi Stok Wajib di Kulkas

Peristiwa hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Rute Jakarta-Pontianak dilaporkan pada pukul 14.40 WIB, Sabtu 9 Januari 2021.

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, secara teknis kronologi sementara sebagai berikut:

Pesawat Sriwijaya SJY 182 take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB.

Baca Juga: Sinetron Cinta Nikita Hari Ini Tayang Terakhir! Jadwal Acara SCTV Senin 11 Januari 2021

Pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach.

Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.

Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke Barat Laut (North West), oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.

Baca Juga: TEUNGKAP! V BTS Ternyata Pernah Bikin Suga Hampir Menangis, Ini Penyebabnya!

Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, Pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan: Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.

Total penumpang Pesawat 50 orang (40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi), ditambah 12 orang (6 kru aktif dan 6 ekstra kru).

Saat ini tim penyelamat telah menurunkan sejumah kapal untuk melakukan pertolongan, yaitu kapal dari KPLP Ditjen Perhubungan Laut, Kapal Basarnas (3 kapal dan 3 kapal karet, 2 sea rider), dan Kapal TNI Angkatan Laut (KRI Lalat, KRI Kurau, KRI Siwar, dan KRI Cut Nyak Dien).*** Gita Pratiwi

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x