Menurut catatan BPPPTK telah terjadi 42 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-21 mm selama 10-69 detik, tujuh kali gempa embusan dengan amplitudo 2-3 mm selama 9-17 detik, 46 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2-27 mm selama 5-10 detik, dan tujuh kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitido 31-68 mm selama 10-20 detik.
Berdasarkan pengamatan visual Gunung Merapi dengan mata telanjang, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 400 meter di atas puncak kawah Merapi
Baca Juga: Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Hancur Terburai, KRI Parang Angkut 5 Potong Tubuh di 1 Kantong
Sementara itu, cuaca di gunung itu cerah, berawan, mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur dengan suhu udara 16-21 derajat Celsius, kelembaban udara 75-95 persen, tekanan udara 566-685 mmHg.
Menurut BPPTKG sebelumnya telah melakukan pengamatan dengan periode pengamatan pada Minggu (10 Januari) pukul 18.00-24.00 WIB, BPPTKG mencatat 26 kali guguran lava pijar keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 900 meter ke arah Kali Krasak.
Untuk status Gunung Merapi sendiri saai ini BPPTKG masih mempertahankan statusnya pada Level III atau Siaga.
Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.***
Baca Juga: DENDAM AL MULAI GOYAH!Al Ingin Mencintai Andin Seutuhnya Bocoran Ikatan Cinta Senin 11 Januari 2021: