KOCAK! Ridwan Kamil Beri Testimoni Usai Divaksin Covid 19 Badan Tidak Berubah Jadi Spiderman

- 11 Januari 2021, 16:45 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil tinjau gudang penyimpanan Vaksin
Gubernur Jabar Ridwan Kamil tinjau gudang penyimpanan Vaksin /Humas Jabar

JURNAL GAYA------Menjelang vaksinasi Covid-19 serentak di Indonesia pekan ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan testimoninya. Karena sebagai relawan ia telah dua kali disuntik vaksin Covid-19, Sinovac.

Ridwan Kamil pun meyakinkan pada masyarakat yang masih meragukan efektivitas vaksinasi. Menurutnya, setelah divaksin ia tidak mengalami efek samping berarti. Bahkan, ia berkelakar tak ada perubahan pada kondisi fisiknya.

"Jadi, dulu katanya ada kekhawatiran ada bengkak, tidak. kekhawatiran demam tidak, kekhawatiran badan berubah juga tidak karena kita melaporkan. Apalagi berubah menjadi warna hijau atau Spiderman gak ada," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam konferensi pers yang digelar secara virtual dari Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin 11 Januari 2021.

Baca Juga: Pemerintah Memperpanjang Pelarangan WNA ke Indonesia Dua Pekan ke Depan

Emil dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menjadi relawan uji klinis vaksin Sinovac yang bakal diproduksi massal oleh PT Bio Farma. Emil pertama kali disuntik vaksin Sinovac di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020) lalu.

Sebagai relawan, Emil  menjalani dua kali penyuntikan. Penyuntikan kedua pun sudah dilakukan di tempat yang sama pada Senin (14/9/2020) lalu.

"Saya mewakili mungkin yah, bertestimoni, kami ini sudah dua kali disuntik dan bulan depan akan dilaporkan Bio Farma ke BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) hasilnya. Bocorannya sementara hasilnya baik, kira-kira begitu. Tapi, definisi klinisnya bukan kewenangan saya," paparnya.

Baca Juga: BIKIN HARU, Lisa BLACKPINK Ungkap Pengorbanan Sang Ibu, Hingga Lakukan Ini Demi Dirinya

Emil menjelaskan, sebagai lelaki berusia 49 tahun, setelah divaksin ia hanya merasa linu pegel selama 1 jam (Setelah divaksin). 
 
"Jadi itu saya jujur apa adanya karena jarumnya tidak kecil. Kalau jarum untuk pengambilan darah agak kecil, kalau vaksin agak besar sedikit," katanya.
 
Selain linu dan pegal, kata dia, efek ringan lain yang dirasakannya, yakni kerap mengantuk menjelang magrib selama tiga hari setelah divaksin.
 
"Biasanya tidak pernah, jadi hanya itu saja," katanya.
 
 
Emil mengatakan, hingga saat ini, dirinya masih merasa sehat dan bugar di tengah mobilitasnya yang tinggi. Buktinya, dirinya tak pernah absen dalam setiap agenda rapat-rapat pemerintahan, termasuk penanganan Covid-19 di Jabar.
 
Meski begitu, Emil mengakui, agar kesehatannya terjaga dan terhindar dari Covid-19, dirinya selalu rutin berolahraga, mengonsumsi suplemen dan vitamin. Hal itu dilakukan sekadar untuk mengatakan kondisi tubuh dan kesehatannya.
 
 
Emil menjelaskan, berdasarkan hasil survei, baru sekitar 75 persen warga Jabar yang memahami vaksinasi Covid-19. Dia berharap, seluruh warga Jabar yakin terhadap vaksin Sinovac sebagai solusi satu-satunya saat ini untuk mengakhiri pandemi Covid-19.

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x