Update Korban Jiwa Gempa di Sulbar Menjadi 56 Orang, Rata-rata Tewas Tertimbun Bangunan

- 17 Januari 2021, 06:08 WIB
Petugas  mengevakuasi korban gempa Sulawesi Barat
Petugas mengevakuasi korban gempa Sulawesi Barat /Pikiran Rakyat


JURNAL GAYA - Hingga Minggu 17 Januari 2021 Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban jiwa akibat gempa Mag 6.2 di Sulawesi Barat mencapai 56 orang.

Baca Juga: Update Korban Jiwa Gempa Magnitudo 6,2 Sulawesi Barat, Basarnas Sebut Jumlahnya Bertambah 3 Orang

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengungkapkan dengan rincian 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 9 orang di Kabupaten Majane.

"Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan. Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap," beber Radiyta dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnal Gaya, Minggu 17 Januari 2021.

Baca Juga: Takut Ada Penjarahan, Panglima TNI Instruksikan Bantuan Logistik Korban Gempa Dikawal Ketat

Diungkapkqn Raditya, BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.

Baca Juga: Korban Gempa Sulbar Menjadi 46 Orang, BNPB Serahkan Bantuan Rp4 Miliar

Pusdalops BNPB memutakhirkan informasi saat ini mengabarkan bahwa aliran listrik di Kabupaten Majene sebagian sudah menyala. Sedangkan aliran listrik di sebagian wilayah Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik namun setengahnya masih mengalami gangguan.

Baca Juga: Siwon Super Junoir Kirim Bela Sungkawa dan Doa untuk Korban Gempa Mamuju, Sulawesi Barat

Selanjutnya, dikatakan Raditya jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Provonsi Sulawesi Barat (Sulbar) kembali pulih dan dapat dilalui kendaraan pada Sabtu (16/1) sore.

Baca Juga: Majene Kembali Diguncang Gempa Mag 5.0 di Pagi Hari

Adapun jalur tersebut dapat kembali dibuka setelah Dandim 1401/Majene, Letkol Inf Yudi Rombe dari Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, menugaskan Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 8/SMG untuk membuka akses menggunakan alat berat.

Baca Juga: Potensi Gempa Susulan Masih Ada, BNPB Himbau Warga Terus Waspada

BNPB telah menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan Gempabumi Sulawesi Barat sebesar 4 miliar Rupiah pada hari ini, Sabtu (16/1). Bantuan tersebut diserahkan sebesar 2 miliar rupiah untuk Provinsi Sulbar dan masing-masing 1 miliar rupiah untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

Baca Juga: Gempa Sulawesi Barat, 34 Orang Ditemukan Tim Gabungan Telah Meninggal Dunia

Selain itu, BNPB juga telah mendistribusikan 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

Pada Sabtu (16/1) pukul 06.32 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah kembali terjadi gempabumi dengan kekuatan M5,0 di Kabupaten Majene. BMKG juga memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

Baca Juga: PMI Kerahkan Puluhan Relawan dan Ambulans Ke Wilayah Gempa Sulbar

BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu. Selain itu, diingatkan Raditya bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.

"Kami minta masyarakat untuk dapat mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya. Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami," pesannya.

Baca Juga: Ide Makanan dan Minuman yang Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

Masyarakat juga dapat mengikuti perkembangan informasi kegempaan melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal. ***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah