Ridwan Kamil Minta Pasien Covid 19 yang Sembuh Jadi Pendonor Plasma Konvalesen

- 18 Januari 2021, 20:17 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil /Humas Jabar

JURNAL GAYA------Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau masyarakat yang telah sembuh melawan Covid-19, untuk turut berpartisipasi dalam Gerakan Donor Plasma Konvalesen yang dicanangkan pemerintah. Menurutnya, ini harus dilakukan sebagai upaya membantu pengobatan pasien Covid-19 gejala berat dan kritis.

Perlu diketahui, Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah meresmikan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen. Gerakan Nasional tersebut diharapkan dapat membantu menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia lewat aksi peduli kemanusiaan antarsesama dalam membantu menyelamatkan nyawa pasien.

"Jadi saya imbau sekarang kepada ribuan orang yang sembuh di Jabar, kami dengan sangat memohon anda menyumbangkan plasma darahnya untuk digunakan bagi penyembuhan pasien yang masih berjuang terhadap Covid-19," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin 18 Januari 2021.

Baca Juga: 9 Kuliner Terlezat di Bandung 2021, Rasa Paling Nampol dan Melegenda

Emil mengatakan, ia menaruh harapan kampanye donor plasma konvalesen ini juga bisa berhasil di tingkat Provinsi Jabar. Selain itu, ia juga mendukung program kesembuhan, mengingat data positif Covid-19 di Jabar masih tercampur antara yang dulu dengan angka realtime.

"Sekitar dua hari lalu dari tiga ribuan kasus, dua ribunya itu kasus lama. Nah, ini juga masih terus kita akan perbaiki termasuk analisis PPKM kita akan lakukan sendiri menggunakan data yang real time yang tak tercampur dengan data lama," paparnya.

Hal ini, kata dia, menjadikan tingkat kesembuhan di Jabar cenderung menurun karena kasus aktifnya naik. Kalau jumlah yang sembuhnya selalu banyak karena jumlah kasus aktifnya naik digabung dengan kasus lama.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Mega Miniseries LESLAR Kulepas dengan Ikhlas: Ini Link Live Streaming-nya!

"Maka terjadi presentase penurunan," katanya.

Mengenai proses vaksinasi di Jabar yang dimulai pada Kamis 14 Januari lalu, Emil mengklaim berjalan dengan lancar pada tujuh wilayah di Jabar. Adapun tujuh daerah tersebut, yaitu Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.

"Hanya manajemen data masih jadi kendala, yang data untuk divaksin ternyata tidak 100 persen seperti yang ditargetkan atau dipilih via SMS, jadi dari 100 persen yang harusnya datang itu tidak semuanya datang," katanya.

Karena itu, menurut Emil, pihaknya akan berupaya melakukan sinkronisasi dengan pemerintah pusat agar Pemerintah Provinsi Jabar diberi kewenangan lebih besar untuk mengelola siapa yang divaksin atau tidak.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Mengingatkan Masyarakat Siaga Hadapi Bencana di Wilayah Jateng

"Supaya kami mudah melacak. Karena datanya ada di pemerintah pusat kami gak tau, karena kami gak tau maka kami gak bisa melakukan pertolongan, tidak ada transportasi ataukah tidak ada terberi tahu," katanya.

Emil menilai, kendala tersebut mesti segera dibenahi agar manajemen vaksinasi untuk masyarkat umum pada tahap dan empat bisa lebih baik.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.000 Meter

Hal lainnya, kata dia, dari 90 orang tokoh masyarakat yang ditargetkan mengikuti vaksinasi pada tahap pertama ini tidak semuanya bisa mengikuti penyuntikan. Karena, tidak lulus dalam syarat kesehatan.

"Ini jadi pelajaran bahwa ketika hari H penyuntikan ini tidak bisa disuntik karena tekanan darahnya tinggi, jadi target sekian puluh ada 21 orang yang ditunda menunggu," pungkas Emil.

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x