Puskesmas Tenawati Tasikmalaya Dipuji Ridwan Kamil: Bersih dan Berhasil Menjadi Percontohan

- 20 Januari 2021, 21:02 WIB
RIdwan Kamil ingin memuji Puskesma Tenawati Kec Siangaparna yang bisa jadi standar Puskesmas di Jawa Barat
RIdwan Kamil ingin memuji Puskesma Tenawati Kec Siangaparna yang bisa jadi standar Puskesmas di Jawa Barat /Humas Provinsi Jawa Barat

JURNAL GAYA – Pandemi Covid-19 sudah menyebar sampai ke kecamatan-kecamatan kecil di seluruh Indonesia.

Rumah sakit-rumah sakit di kota-kota besar sudah kerepotan menangani pasien positif Covid-19 yang semakin hari semakin memenuhi ketersediaan ruangan.

Salah satu jalan keluarnya dengan meningkatkan efektifitas puskesmas-puskesmas yang hadir di setiap kecamatan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Dadah-dadah Semangati Pasien Covid-19 di RSUD Soekardjo Tasikmalaya

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam perjalanan dinasnya meninjau fasilitas perawatan di Puskesmas Tenawati, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya yang dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 bergejala ringan, Rabu 20 Januari 2021, mengapresiasi fasilitas dan pelayanan yang ada. 

Puskesmas Tenawati pernah merawat pasien positif Covid-19, saat Gubernur meninjau kebetulan sedang kosong dari pasien positif Covid-19.

Memantau selama setengah jam, Gubernur memastikan Puskesmas Tenawati memiliki fasilitas lengkap dan terawat akan manjadi percontohan bavgi puskesmas lain di Provinsi Jawa Barat.

"Kami monitor sangat baik dalam kesederhanaannya, bersih dan berhasil menjadi percontohan," ujar Kang Emil, sapaan akrab Gubernur.

Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Desak Kejagung Usut Tuntas Korupsi BPJS Ketenagakerjaan Rp43 Triliun

Gubernur mengapresiasinya sebab tak hanya Puskesmas Tenawati saja melainkan ada tujuh puskesmas lain di Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki fasilitas serupa dan pernah merawat pasien.

"Saya apresiasi karena di sini ada delapan puskesmas yang seperti itu. Kita akan upayakan agar fasilitas puskesmas seperti paripurnanya Tenawati bisa dijadikan standar di seluruh kota, kabupaten di Jabar," kata Kang Emil.

Pemda Provinsi Jabar, katanya, siap menambah fasilitas di ruang isolasi seperti tempat tidur dan penunjang lainnya bagi puskesmas yang kekurangan peralatan.

"Tolong (kabupaten/kota) siapkan kasur dan lainnya, kalau kurang akan kami bantu," ujar Kang Emil.

Baca Juga: Jadwal Film TV Rabu, 20 Januari 2021, Ada Film Horor Indonesia 'Rumah Gurita' di Antv

Gubernur optimistis apabila makin banyak puskesmas dijadikan tempat isolasi pasien bergejala ringan maka beban di rumah sakit akan turun.

Namun jika masih banyak orang bergejala ringan dirawat di rumah sakit, maka tingkat keterisian rumah sakit akan tetap tinggi. Alhasil pasien yang bergejala sedang-berat kesulitan mendapatkan ruang perawatan.

"Pasien yang bergejala sedang-berat banyak yang tidak mendapat tempat, termasuk kejadian di Depok yang tidak mendapat ruangan karena penuh dan akhirnya meninggal dunia. Ini harus dijadikan pelajaran, tidak boleh terjadi lagi di daerah manapun," tegasnya.

Baca Juga: Nindy Ayunda Ajukan Gugatan Cerai pada Sang Suami, Kini Askara Terpaksa Hadapi 2 Kasus

Presiden RI Joko Widodo sendiri mengharapkan, mulai tahun 2021 ruang isolasi pasien Covid-19 harus sudah berbasis kecamatan.

Hal ini tentunya untuk mengantisipasi tingginya angka Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian ruang perawatan di rumah sakit akibat bertambahnya kasus Covid-19.

Kang Emil, mengatakan, sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, pihaknya harus memastikan Puskesmas di setiap kecamatan siap untuk menampung pasien Covid-19 bergejala ringan.

"Untuk gejala ringan kita geser di tiap kecamatan harus ada ruang isolasi karena tahun 2021 arahan dari Presiden ruang isolasi harus sudah berbasis kecamatan, jadi per kecamatan harus ada satu," tuturnya.

Ia berharap, warga yang terkonfirmasi Covid-19 namun bergejala ringan untuk tidak memaksakan dirawat di rumah sakit, tetapi memanfaatkan fasilitas di puskesmas.***

Editor: Qiya Ameena

Sumber: Humas Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah