Network
JURNAL GAYA------Tim Institut Teknologi Bandung (ITB) berkoordinasi dengan beberapa tim lainnya memberikan bantuan untuk Gempa Sulawesi Barat (Mamuju dan Majene) yang diwakili Dr Muhammad Ihsan (dari FSRD ITB) telah berangkat menuju Majene, Kamis, 21 Januari.
Tim yang berkolaborasi dengan ITB tersebut adalah Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA Unair) yg dipimpin dr. Agus Harianto, Sp.B. dan juga Tim Unhas, serta Indonesia Creative Cities Network (ICCN), dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) untuk membantu tanggap darurat gempa di Majene.
Tim tersebut berangkat dalam rangka memberikan bantuan tanggap darurat pascagempa.
Baca Juga: Siap-siap Fans Kecewa Berat, Film James Bond 'No Time to Die' Ditunda Lagi Penayangannya
Menurut Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM-ITB, Denny Willy, bantuan yang diberikan Tim ITB ada beberapa karya teknologi.
Denny mengatakan, bentuk bantuan teknologi tersebut di antaranya pemasangan 4 instalasi unit ultrafiltrasi untuk penyediaan air minum di daerah terdampak bencana karya Prof I Gede Wenten (WRRI ITB) yang langsung disumbangkan untuk Gempa Sulbar.
"Empat Unit penjernih air siap minum ini akan diletakkan di beberapa titik penampungan penyintas bekerjasama dengan BNPB setempat," katanya.
Baca Juga: Melly Goeslaw Rilis Kolaborasi dengan D'ABC, Melalui Akun Instagram Pribadinya
Kedua, kata dia, pembangunan 2 shelter tunnel 8x7 m2, rangka kayu yang sudah diterapkan sebgai huntara di berbagai lokasi bencana seperti Palu, Lombok, karya Dr Ing Andry Widyowijatnoko (SAPPK). "Pembangunan shelter bekerja sama dengan tim sukarelawan alumni Arsitektur Universitas Tadulako (Untad)," katanya.
Kemudian, kata dia, pembagian 2000 unit masker dan sejumlah selimut hasil kerja sama dengan Satgas Pulih, Indonesia Creative Cities Network (ICCN).
