Laut China Selatan Tegang, Begini Hasil Pertemuan Presiden Jokowi - PM Malaysia

- 5 Februari 2021, 15:44 WIB
Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan PM Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin (kiri) di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan PM Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin (kiri) di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta. /Biro Pers Setpres/Muchlis Jr/


JURNAL GAYA - Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Muhyuddin Yassin berharap adanya stabilitas di Laut China Selatan.

"Kita juga bertukar pikiran mengenai stabilitas dan keamanan kawasan. Saya menekankan bahwa stabilitas akan tercipta, termasuk di Laut China Selatan, jika semua negara menghormati hukum internasional, terutama UNCLOS 1982," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 5 Februari 2021.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam pernyataan pers bersama dengan PM Malaysia Muhyiddin Yassin dalam kunjungan kenegaraan PM Muhyiddin ke Indonesia.

Baca Juga: Ups, Jimin BTS Bongkar Member yang Punya Pikiran Kotor Alias 19+, Siapa Dia?

"Terkait dengan situasi di Laut China Selatan, Malaysia berpandangan bahawa isu klaim maritim di perairan tersebut dan solusinya harus berdasarkan prinsip hukum yang diakui internasional, termasuk UNCLOS 1982," kata PM Muhyiddin.

Diketahui pada tanggal 23 Januari 2021 sejumlah kapal induk Amerika Serikat, termasuk USS Theodore Roosevelt, memasuki Laut China Selatan untuk melakukan latihan militer.

Menanggapi latihan tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China menyebut latihan rutin AS sebagai "unjuk kekuatan dan tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan".

Baca Juga: Lirik Lagu It Starts Today - Hwang In Yeop OST True Beauty dan Terjemahan Bahasa Indonesia

"Semua pihak perlu menahan diri dari tindakan yang menyebabkan ketegangan dan provokasi serta menghindari penggunaan kekuatan militer," kata PM Muhyiddin.

Menurut PM Muhyiddin, Malaysia berkomitmen untuk menyelesaikan masalah terkait dengan Laut China Selatan melalui forum dan saluran diplomasi yang tepat.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah