Ridwan Kamil Minta Perbaikan Tol Cipali Amblas Dipercepat Agar Tak Kontraflow

- 10 Februari 2021, 17:58 WIB

Baca Juga: WADUH! Ridwan Kamil Minta ASN Bela Negara Cukup Hanya dengan Belanja, Kok Bisa?JURNAL GAYA------Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengingatkan, musim hujan dengan kondisi ekstrem selalu berujung pada tingginya potensi banjir dan longsor. Selain itu, ada potensi pergerakan tanah seperti yang terjadi di lajur Tol Cipali.

“Longsor itu bisa bukit luruh ke bawah seperti (bencana longsor) di Sumedang, atau karena air pergerakan tanah yang menimpa (di ruas jalan tol) Cipali. Saya kira tinggal diperbaiki saja,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Gedung Sate, Rabu 10 Febuari 2021.

Menurut Emil, selain di Cipali, dulu di Cipularang juga sempat ada amblesan juga karena hujan dan kontur tanahnya.

Baca Juga: ANDIN SHOCK! Dengar Pengakuan Aldebaran Bayar Saksi di Pengadilan, Bocoran Ikatan Cinta Rabu 10 Februari 2021

"Inget ga yah, taun taun terdahulu kan ada pergerakan sampai terjadi perubahan. Mudah mudahan bisa secepatnya bisa pulih sehingga tidak mengganggu arah yang ditutup, sehingga harus Contraflow,” paparnya.

Sebelumnya, gerakan tanah terjadi di Jalan Tol Cikopo- Palimanan (Cipali) KM 122, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Selasa 9 Februari 2021. Tepatnya,  terjadi di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis berada pada koordinat 6 0 32' 55" LS dan 107 0 53' 27" BT. Bencana tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB

Menurut Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani, dari hasil analisisnya penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirkan terjadi karena beberapa hal. Pertama, karena kemiringan lereng yang tidak terlampau curam sehingga gerakan tanah relatif lambat.

Baca Juga: ARMY Dibuat 'Bengek' Menyaksikan Momen Kegesrekan V BTS dan Jin Alias Taejin Terbaru

Kedua, kata dia, kemungkinan material timbunan yang kurang padu atau mudah tererosi.   Pengaruh dari erosi air permukaan (air hujan maupun aliran sungai) di kaki lereng mengingat lokasinya yang berada tidak jauh dari sungai besar.

"Curah hujan yang tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah," ujar Andiani dalam keterangan resminya.

Halaman:

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x