Khofifah Indar Parawansa Minta Kepolisian Kerahkan Anjing Pelacak di Longsor Nganjuk

- 16 Februari 2021, 05:30 WIB
LONGSOR NGANJUK: Gubernur Khofifah meninjau lokasi bencana di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos
LONGSOR NGANJUK: Gubernur Khofifah meninjau lokasi bencana di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos /Foto/Ist/Portal Surabaya

JURNAL GAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pihak kepolisian mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Khofifah yang hadir langsung dalam proses evakuasi, Senin 16 Februari itu untuk memastika penanganan dan pencarian korban tanah longsor berjalan dengan baik.

Baca Juga: Polisi : Sebanyak 40.319 Kendaraan Berhasil Dihalau Balik Selama Ganjil Genap di Bogor

"Saya telah berkoordinasi dengan Pak Kapolres dan sudah disiapkan anjing pelacak untuk mempercepat proses identifikasi," ujar Khofifah. Ditambahkan Gubenur Jatim itu, pencarian korban longsor terus dilakukan sampai ditemukan seluruh korban yang tertimbun. Sehingga untuk mempercepat pencarian tersebut, dari kepolisian juga melibatkan anjing pelacak.

Baca Juga: Kasus Red Notice, Napoleon Bonaparte Dituntut Jaksa Penuntut Umum 3 Tahun Kurungan Penjara

Diakui Gubernur, lokasi bencana tanah longsor tersebut memang cukup curam. Kondisi tebing di belakang perkampungan warga tersebut mengharuskan untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan. "Utamanya alat berat dan juga dipersiapkan jalan-jalan atau akses lainnya, sehingga dapat mencapai titik tertentu agar dapat mencapai titik perkiraan keberadaan korban," bebernya.

Baca Juga: Lebih dari 10 Persen Penduduk di Indonesia Tergolong Penduduk Miskin

Khofifah pun mengatakan Pemkab Nganjuk saat ini sudah memberikan edukasi kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal itu penting dilakukan guna mengantisipasi longsor susulan. "Banyak warga telah diedukasi dan ditingkatkan kewaspadaannya jika sewaktu waktu terjadi  hujan dengan intensitas tinggi," paparnya.

Usai peninjauan ke lokasi, beberapa catatan diungkapkan Khofifah antara lain, adanya retakan tanah yang berpotensi terjadinya longsor juga harus diberi tanda. Sehingga bisa dilakukan mitigasi korban jiwa, termasuk mengajak warga mengambil langkah evakuasi diri.

Baca Juga: Longsor Nganjuk, 16 Warga Masih Belum Ditemukan Diduga Tertimbun Longsoran

Halaman:

Editor: Yugi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah