Memperkuat Pasokan Listrik Jawa-Bali, Pembangunan GITET di Indramayu Sudah Rampung 85 Persen

- 3 Maret 2021, 19:18 WIB
PLN Bangun GITET 500 kV di Indramayu
PLN Bangun GITET 500 kV di Indramayu /JG / Juniar/PLN

JURNAL GAYA - Untk memperbaiki layanan kepada masyarakat terutama meminimalisir pemadaman di daerah Jawa-Bali, PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) memperkuat pasokan listrik dengan merampungkan gardu induknya.  

Program ini mendukung upaya pemerintah dalam rangka menyiapklan energi listrik untuk seluruh lapisan masyarakat. 

PLN tengah membangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pembangunannya sendiri diupayakan rampung pada Mei 2021, Proyek Strategis Nasional (PSN) ini telah mencapai progres pembangunan sebanyak 85 persen.

“Fungsi dari pembagunan GITET ini adalah sebagai jalur evakuasi daya 500 kV untuk pembangkit IPP baru di jalur utara pulau jawa untuk masuk ke sistem kelistrikan Jawa Bali. Selain akan meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi industri dan masyarakat, juga dapat mencegahesiden  terjadinya pemadaman meluas pada sistem kelistrikan Jawa-Bali,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I (UIP JBT I), Octavianus Duha, dalam rilis yang diterima JURNAL GAYA, Rabu, 3 Maret 2021.

Baca Juga: Grup Band Armada Rilis Single Terbaru Bertemakan Ghosting, Sedihnya Ditinggalkan Orang Tercinta Tanpa Alasan

Untuk nilai investasi GITET ini berkisar Rp385 miliar dan telah menyerap lebih dari 250 orang tenaga kerja lokal.

Terdapat teknologi terbaru pada GITET 500 kV yang dipasang salah satu peralatan penting untuk mendukung keandalan jaringan 500 kV jalur Utara, yakni Shunt Reactor.

“Shunt Reactor merupakan komponen penting sebagai penstabil lonjakan tegangan pada jalur transmisi 500 kV yang memiliki panjang, yakni 600 kilometer-route (kmr), mulai dari Tanjung Jati - Batang - Mandirancan - Indramayu - Cibatu. GITET 500 kV Indramayu sendiri berada di tengah sistem kelistrikan Jawa Bali jalur utara, dimana aliran daya yang dimiliki besar sehingga harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang handal dan aman,” jelas Octavianus menerangkan cara kerja Shunt Reactor.

Baca Juga: Tips Sehat Bugar Walau Olahraga dari Rumah

Teknologi Shunt Reactor telah sesuai dengan standar konstruksi sistem 500 kV dan dalam pekerjaannya mengutamakan prosedur Kemanan, Kesehatan, dan Keselamatan kerja (K3).

“Kami menggunakan beberapa peralatan sesuai standar konstruksi 500 kV seperti penggunaan man lift atau alat bantu bekerja di ketinggian, crane, dan alat berat lainnya untuk membantu tenaga kerja memasang peralatan. Setiap pekerjaan juga dilengkapi dengan APD yang lengkap dan sesuai standar.” ujar Octavianus.

Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di Indonesia dan seluruh dunia, menjadi tantangan pembangunan GITET ini.

“Pandemi covid-19 juga menjadi tantangan tersendiri bagi kami yang bekerja di lapangan, sehingga pembagian jadwal shift supervisi konstruksi kami terapkan. Selain itu, kami juga secara konsisten menerapkan 3M di lingkungan kerja dan mengkombinasikan koordinasi secara langsung dengan media virtual sehingga kontak langsung dapat diminimalisir. Tentunya kesehatan dan keselamatan tetap menjadi prioritas. Kami berharap dengan upaya ini proyek dapat selesai tepat waktu dan seluruh pekerja tetap dalam keadaan sehat,” tambah Octa menjelaskan tantangan yang dihadapi timnya di lapangan selama ini.***

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Keluarkan Surat Edaran Soal Musim Haji 2021

 

Editor: Qiya Ameena

Sumber: Humas PLN UID Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah