Network
JURNAL GAYA----Terpilihnya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Partai Demokrat (PD) lewat agenda yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, menuai berbagai komentar dari berbagai pihak, salah satunya politisi.
Melalui cuitan akun twitternya, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) VIII Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) (organisasi sayap Partai Golkar) Achmad Annama Chayat, mencoba membandingkan sikap dirinya saat mencoba untuk maju dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada tahun 2019 lalu.
Dari informasi yang dihimpun redaksi, kala itu Achmad Annama mengaku mendapat restu dari berbagai kader senior Partai Golkar, dan sebagai salah satu calon dari kalangan milenial untuk melawan nama sohor seperti Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo.
Baca Juga: Mahfud MD : Hasil KLB Versi Moeldoko Akan Bermasalah Hukum Bila Didaftarkan ke Kemenkumham
"Pak Jenderal. Contoh saya nih! Berani bertarung di Munas, forum resmi tertinggi partai, walau kalah tetap bangga, daripada menang rekayasa?" tulis Achmad Annama, Sabtu 6 Maret 2021.
Selanjutnya, dalam cuitan lain yang ditulis satu jam yang lalu, kader Partai Golkar ini menyebut jika para pensiunan jenderal biasanya lebih memilih untuk membuat partai untuk masuk dalam percaturan politik di Indonesia. Dirinya menyebut beberapa mantan jenderal yang mendirikan partai.
Baca Juga: BMKG Memperkirakan Sebagian Kota di Indonesia Mengalami Hujan di Akhir Pekan Ini
"Edi Sudradjat dirikan PKPI, SBY dirikan Demokrat, Wiranto dirikan Hanura, Prabowo dirikan Gerindra.Pensiunan Jenderal masuk percaturan politik
bikin partai saja, mulai dari nol," tulisnya.
