Tifatul Sembiring: Sang Jenderal Dilatih Rebut Senjata Musuh, Sekarang Rampas Pistol Dari Bingsisnya, Nyindir?

- 8 Maret 2021, 08:35 WIB
Tifatul Sembiring tanggapi soal KLB Partai Demokrat.*
Tifatul Sembiring tanggapi soal KLB Partai Demokrat.* //Tangkap layar YouTube.com/Talk Show tvOne

JURNAL GAYA----Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Partai Demokrat (PD) lewat agenda yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, terus menuai hujatan dan komentar dari berbagai pihak, salah satunya politisi.

Politisi asal PKS, Tifatul Sembiring, turut gerah dengan kondisi perpolitikan di Indonesia saat ini. Tifatul pun, memberi kritik pedas di twitternya. Berikut kicauan Tifatul"

"Mungkin waktu masih prajurit dulu, sang jenderal ini pernah dilatih cara merebut senjata dari tangan musuh. Eh, sekarang kok malah merampas pistol dari pinggang bingsisnya," ujar Tifatul yang cukup banyak memicu komentar mengamini.

Baca Juga: Ini Perbandingan Dua Jenderal Gatot Nurmantyo dan Moeldoko Versi Rocky Gerung!

Tifatul pun kembali berkelakar dengan berkomentar, "Push up seribu kali...!!," katanya membuat netizen turut tertawa.

Sebelumnya, kisruh di tubuh Demkrat yang mengangkat Moeldoko sebagai Ketua Umum, tak membuat Demokrat menyerah. Hal Adanya upaya perlawanan dari kubu Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mulai terlihat dengan langsung digelarnya apel siaga bersama jajaran pengurus DPD dan DPC partai seluruh Indonesia pada Minggu 7 Maret 2021 malam.

Bahkan AHY pun terlebih dahulu menyelenggarakan rapat pimpinan pada pagi harinya. Lanjut siang harinya, mimbar demokrasi untuk menyuarakan keabsahan kepemimpinan AHY. Usai itu, dilanjut kembali dengan acara commander's call dengan pengurus DPD se-Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Senin 8 Maret 2021, Love Story The Series Makin Menegangkan Lalu Buku Harian Seorang Istri

Padatnya acara yang digelar marathon itu menandakan keseriusannya dalam melawan Moeldoko yang ditetapkan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) abal-abal di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jum’at 5 Maret lalu.  Ditegaskan AHY, menyatakan bahwa KLB tersebut ilegal dan inkonstitusional.

AHY mengungkapkan bahwa dibalik digelarnya KLB itu, Moeldoko memiliki ambisi pribadi untuk mendongkel kepemimpinan partai yang sah. "KSP Moeldoko memiliki ambisi pribadi untuk mencaplok, mendongkel kepemimpinan Demokrat yang sah. Kami tentu ingin terus menggunakan akal sehat dan hati nurani," tegas AHY saat menggelar apel siaga di Kantor DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Halaman:

Editor: Qiya Ameena

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x