Network
JURNAL GAYA – Hingga saat ini kebutuhan tenaga kerja terampil Indonesia sangat dibutuhkan baik didalam negeri maupun luar negeri. Namun keterampilan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan industri yaitu dengan memaksimalkan peran Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
Baca Juga: Ridwan Kamil Dukung Anindya BakrieJadi Ketum Kadin, Rosan P Roeslani jadi Dubes AS
Untuk itu, Kemnaker RI melaksanakan kegiatan Implementasi Pemetaan Mutu Lembaga Pelatihan sekaligus Penyerahan Sertifikat ISO 9001:2015 kepada BLK Kompetensi dan BLK PMI Disnakertrans Jabar. Dalam hal ini, LPK menjalankan fungsinya sebagai lembaga pelatihan haruslah memenuhi standar mutu pelatihan.
“Standar Mutu Pelatihan merupakan standar nasional untuk memastikan kualitas pelatihan yang berguna untuk menciptakan kepercayaan dari para pemangku kepentingan terhadap penyelenggaraan pelatihan dan asesmen di dalam sistem pelatihan kerja,” ungkap Plt Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Kemnaker, Herry Budoyo, S.T., M.M dalam Acara Pembukaan Kegiatan Implementasi Pemetaan Mutu Lembaga Pelatihan di Hotel Four Point, Bandung, Selasa 9 Maret 2021.
Baca Juga: Efek Banjir Daerah Pantura Jabar Banyak KWH Meter Pelanggan Rusak, PLN Mengganti Semuanya Gratis
Herry pun mengapresiasi penerbitan Sertifikat ISO 9001:2015 kepada Balai Latihan Kerja Kompetensi Jawa Barat (BLKK) dan Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia (BLKPMI) oleh Transpasific Certifications Limited-Asia Paific Office (TCL APAC).
Dengan adanya standar ISO tersebut diharapkan bukan mencetak tenaga kerja yang banyak terutama saat Pandemi kali ini. “Tetapi disiapkan untuk tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam kondisi pandemi kali ini,” paparnya.
Baca Juga: Kemensos Siap Cairkan BLT IBu Rumah Tangga, Ini Cara Daftarnya Agar dapat Rp2,4Juta
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov Jabar Ir. Rachmat Taufik Garsadi, M.Si mengatakan lembaga pelatihan sebagai lembaga yang berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Oleh itu Standar Kompetensi Kerja nasional Indonesia (SKKNI) hendak dijadikan sebagai acuan dalam menuyusun program pelatihan kerja di LPK,” ujar Taufik ditempat yang sama.
