Produsen Vaksin AstraZeneca Yakinkan produknya Aman dari Risiko Koagulasi

- 15 Maret 2021, 11:46 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. Beberapa negara Eropa tunda pemberian vaksin AstraZeneca akibat terjadinya pembekuan darah pada sejumlah penerima.*
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. Beberapa negara Eropa tunda pemberian vaksin AstraZeneca akibat terjadinya pembekuan darah pada sejumlah penerima.* /Reuters/Dado Ruvic

JURNAL GAYA -Pihak produsen vaksin Covid-19 bernama AstraZeneca menepiskan kekhawatiran masyarakat, dan menyakinkan kalau vaksinnya aman untuk dipakai.

AstraZeneca akan melakukan penelitian tambahan bekerja sama dengan otoritas kesehatan di negara-negara Eropa untuk memastikan penggunaan vaksinnya aman.

Bantahan dari AstraZeneca karena adanya tindakan penangguhan dari pihak berwenang di negara Irlandia, Denmark, Norwegia, dan Islandia karena menemukan kasus koagulasi atau pembekuan darah pada penerima vaksin di wilayah mereka. 

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Len Rekaprima Semesta, Ada 3 Lowongan, Ini Kualifikasi dan Persyaratannya

"Tinjauan yang cermat terhadap semua data, tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru serta trombosis vena dalam atau trombositopenia, pada kategori usia, kelompok, dan jenis kelamin, di negara tertentu," isi pernyataan AstraZeneca seperti dilansir laman Reuters, Senin, 15 Maret 2021.

Vaksin Covid-19 menurut pihak AstraZenecca melalui proses produksi yang aman dari resiko pembekuan darah. Fakta ini berdasarkan tinjauan dari 17 juta lebih orang yang sudah mendapatkan vaksin di Inggris serta negara-negara Uni Eropa.

Tetapi, di negara Austria penggunaan vaksin ini dihentikan pekan lalu karena ditemukannya pengguna yang meninggal dunia akibat gangguan koagulasi.

Baca Juga: Watermelon Sugar Hantarkan Harry Styles Raih Grammy Pertamanya: Dihadiahi Tepuk Tangan Sang Mantan

Badan obat Eropa sendiri menyatakan tidak ada indikasi kejadian disebabkan vaksin AstraZeneca, hal serupa diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sesuai data yang diperoleh AstraZeneca, terdapat 15 laporan trombosis vena serta 22 kasus emboli paru. Namun kejadian itu juga dialami para penerima vaksin Covid-19 merek lainnya.

AstraZeneca menegaskan, pengujian tambahan telah dan sedang dilakukan oleh perusahaan serta otoritas kesehatan Eropa dan hasilnya sejauh ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Baca Juga: Hari Hak Konsumen Dunia, Saatnya Konsumen Sadar Haknya untuk Bebas Memilih Tanpa Paksaan

Universitas Oxford selama ini bekerja sama untuk mengembangkan vaksin Covid-19 ini, dan sudah mendapatkan izin penggunaan di Uni Eropa dan banyak negara, namun belum disetujui Amerika Serikat.

Produsen AstraZeneca bersiap mengajukan otorisasi penggunaan darurat di AS dan berharap data hasil uji coba Fase 3 di negara itu akan keluar dalam beberapa pekan mendatang.***

Baca Juga: Marvin Hagler, Juara Dunia Tinju Kelas Menengah Asal Amerika Serikat Tutup Usia di Usia 66 Tahun

Editor: Qiya Ameena

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah