Jokowi Akui Program Kartu Pra Kerja Tak Mampu Tampung Semua Peminat

- 17 Maret 2021, 16:14 WIB
Dokumentasi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dokumentasi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). / ANTARA/HO-BPMI Setpres/Muchlis Jr./

JURNAL GAYA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa sebanyak 88 persen dari total peserta program Kartu Pra Kerja berhasil meningkatkan keterampilan mereka untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja

“Apa yang disimpulkan dari survei yang ada? 88 persen keterampilannya meningkat. Ini yang kita harapkan karena dalam zaman yang penuh dengan kompetisi seperti ini kalau keterampilan kita, setiap hari tidak kita perbaiki, perbaiki, perbaiki, hilang kita,” kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 17 Maret 2021.

Jokowi mengingatkan pentingnya peningkatan kemampuan dan keterampilan pekerja di Indonesia karena perubahan kebutuhan industri terhadap dunia kerja sangat cepat.

Baca Juga: Rosé BLACKPINK Memiliki Keterampilan Unik yang Dapat Digunakan dalam Keadaan Darurat yang Mengerikan

Para pekerja diminta untuk menaenamkan inisiatif pada dirinya untuk terus meningkatkan kemampuan diri agar bisa bersaing di era hiper-kompetisi seperti saat ini.

Dalam Program Kartu Pra Kerja, terdapat 1.700 jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh 165 lembaga pelatihan. Para peserta dibebaskan untuk memilih pelatihan sesuai potensi dan minat.

“Saya memulai usaha dulu dari nol juga dimulai dari ikut pelatihan. Dulu sepekan tapi kalau ini kan sekarang sudah zaman digital seperti ini Bapak Ibu bisa belajar online. Itu akan lebih mempercepat,” ujar dia.

Baca Juga: Anies Baswedan Ungkapkan Jumlah Kendaraan di Jakarta Lebih Banyak Dibandingkan Warganya

Saat ini, jumlah peserta Program Kartu Pra Kerja baru sekitar 5,6 juta orang. Padahal masyarakat yang mendaftar Program Kartu Pra Kerja mencapai 55 juta orang.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x