Sebut di Zaman Hindu-Budha Indonesia Miliki Peradaban Tinggi, Moeldoko: Kok Sekarang Seperti Mundur?

- 21 April 2021, 06:05 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat beraudiensi dengan lima lembaga negara terkait Kerjasama untuk Pencegahan Penyiksaan (KuPP) di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat, 16 April 2021.*
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat beraudiensi dengan lima lembaga negara terkait Kerjasama untuk Pencegahan Penyiksaan (KuPP) di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat, 16 April 2021.* //ANTARA/HO-KSP/am/



JURNAL GAYA - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan keheranannya dengan peradaban Indonesia yang kian mundur.

Ia pun membandingkan kondisi saat ini dengan peradaban Indonesia masa kerajaan Hindu-Budha.

Menurutnya, Indonesia pernah memiliki peradaban tinggi, ditandai dengan berbagai warisan budaya seperti Candi Borobudur.

Namun, peradaban itu tak tercermin dalam kondisi keseharian bangsa Indonesia saat ini.

"Ini kita harus mengeksplorasi lagi kenapa bangsa dulu itu peradabannya begitu tinggi. Kok sekarang seperti mundur? Bagaimana ceritanya ini?" kata Moeldoko saat meninjau Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Selasa, 20 April 2021.

Baca Juga: Park Bo Young Menuduh Seo In Guk Menyukainya Dalam Teaser Lucu Untuk Doom At Your Service

Mantan Panglima TNI itu juga menyinggung ulah sebagian kelompok masyarakat yang tak mencerminkan peradaban tinggi. Dia menyebut ada kelompok yang selalu merongrong kehidupan berbangsa.

Moeldoko berkata kelompok itu selalu menolak keras hal-hal yang tak sesuai ajaran mereka.

Meski begitu, Moeldoko tak menyebut kelompok masyarakat yang dimaksud.

"Aneh kita sekarang ini menghadapi sebuah rong-rongan. Dikit-dikit, 'Wah ini tidak sesuai dengan ajaran.' Dikit-dikit, 'Ini tidak sesuai dengan ajaran.' Ini apa-apaan ini?" ucap Moeldoko.

Baca Juga: Kingdom ”Merilis Foto Di Balik Layar Yang Memukau Dari Episode 3

Dia menitip pesan kepada UIII agar bisa mengembalikan peradaban tinggi Indonesia.

Ia berharap UIII dapat menjadi pusat kajian peradaban tingkat internasional.

"Berarti ini bisa bukan hanya Islam yang dipikirkan, tetapi bagaimana mengkoneksikan Islam dengan dunia luar," tandasnya.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x