Pemerintah Indonesia Mengecam Pengusiran Warga Palestina dari Yerussalem Timur

- 9 Mei 2021, 11:31 WIB
Masjid Al-Aqsha Palestina sebelum terjadi penyerangan
Masjid Al-Aqsha Palestina sebelum terjadi penyerangan /Sumber: Twitter.com/@Momovele

 

JURNAL GAYA - Pemerintah Indonesia akhirnya mengeluarkan pernyataan mengecam keras tindakan Israel yang mengusir paksa warga Palestina.

Ataas perlakuan semena-mena tentara Israel tersebut, pemerintah Indonesia mendesak masyarakat internasional melakukan langkah nyata.

Pemeritah melalui Kementerian Luar Negeri meminta masyarakat internasional untuk menghentikan langkah pengusiran paksa warga Palestina dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil seperti di Masjidil Aqsa.

Melalui unggahan akun resminya di Twitter, Kementerian Luar Negeri RI mengecam juga tindak kekerasan terhadap warga sipil Palestina di wilayah Masjid Al-Aqsa yang menyebabkan ratusan korban luka-luka dan melukai perasaan umat Muslim.

“Pengusiran paksa dan tindakan kekerasan tersebut bertentangan dengan berbagai resolusi DK PBB, hukum humaniter internasional, khususnya Konvensi Jenewa IV tahun 1949, dan berpotensi menyebabkan ketegangan dan instabilitas di kawasan,” demikian keterangan Kemlu, merujuk pada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu, 9 Mei 2021.

Baca Juga: WNI Mudik Dilarang TKA China Bebas Berdatangan, Bagaimana Masyarakat Bisa Terima Fakta Ketidakadilan Ini?

Pemberitaan di media santer terjadinya bentrokan yang meletus di antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel di luar Kota Tua Yerusalem pada Sabtu, 8 Mei 2021, ketika puluhan ribu jamaah Muslim bersembahyang pada malam suci Islam Lailatul Qadar.

Menurut organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Palestina, pasca bentrokan tersebut mengakibatkan sedikitnya 80 orang terluka, termasuk anak di bawah umur dan berumur satu tahun, dan 14 orang dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Sementara itu dari pihak polisi Israel mengakibatkan satu petugas terluka.

Baca Juga: Seleksi CPNS 2021 dan PPPK Segera Dibuka, Ternyata Tujuan dan Kriteria Keduanya Berbeda

Sepanjang bulan suci Ramadhan eskalasi ketegangan di Kota Yerussalem Timur terus meningkat antara warga Palestina dengan pihak keamanan Israel.

Dunia pun mengecam dan marah atas usaha pengusiran warga Palestina dari rumah-rumah mereka di Yerusalem, tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi sebagai tanah airnya.

Di Jalur Gaza Palestina, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di sepanjang perbatasan dengan Israel. Militer Israel mengatakan massa melemparkan ban dan petasan yang terbakar ke arah pasukan.

Sementara itu, menurut sumber dari militer, militan Gaza menembakkan setidaknya satu roket ke arah Israel yang mendarat di daerah terbuka.

Baca Juga: Berperan Alya di Buku Harian Seorang Istri, Hana Saraswati Disumpahi Jadi Perawan Tua dan Diancam Dibakar

Dari pihak Israel sendiri mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya meningkatkan pasukan keamanan pada Sabtu untuk mengantisipasi konfrontasi lebih lanjut di Yerusalem, Tepi Barat yang diduduki dan Gaza setelah bentrokan sengit meletus malam sebelumnya di Masjid Al-Aqsa.

Sementara di darah Sheikh Jarrah Yerusalem Timur, setiap malamnya selalu terjadi bentrokan antara warga dengan pihak keamanan Israel, daerah itu merupakan lingkungan tempat banyak keluarga Palestina menghadapi pengusiran dalam kasus hukum yang sudah berjalan lama.***

 

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x