Cegah Penularan Covid-19, Masjid Istiqlal Tiadakan Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah

- 11 Mei 2021, 21:36 WIB
Imam Besar: Masjid Istiqlal Tidak Menyelenggarakan Sholat Idul Fitri Tahun Ini.
Imam Besar: Masjid Istiqlal Tidak Menyelenggarakan Sholat Idul Fitri Tahun Ini. /Instagram.com/@masjidistiqlal.official

 

JURNAL GAYA - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, memastikan Masjid Istiqlal pada Idul Fitri 1442 Hijriah yang jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021, tidak akan menyelenggarakan shalat Id.

Keputusan ini diambil jajaran pengurus Mssjid Istiqlal untuk menghindari terjadinya penularan Covid-19 pada jamaah masjid yang ikut shalat id. 

Apalagi beberapa negara seperti India, Malaysia, dan Singapura kembali mengalami peningkatan jumlah penularan Covid-19 yang mengkhawatirkan.

Kebijakan pengurus Masjid Istiqlal ini sejalan juga dengan kebijakan larangan mudik untuk menghindari penularan Covid-19 di kampung halaman.  

Keputusan untuk tidak menggelar Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah diputuskan melalui rapat internal dengan pertimbangan khawatir merebaknya penularan Covid-19.

"Sesuai dengan keputusan dalam rapat, Istiqlal tidak menyelenggarakan salat Idul Fitri di tahun ini," ujar Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat dihubungi, Selasa, 11 Mei 2021 seperti dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: RESMI! Pemerintah Sepakati Idul Fitri 1442 Hijriyah pada Kamis 13 Mei 2021

Rapat internal diambil berdasarkan hasil simulasi serta koordinasi antara pihak Istiqlal dengan Dewan Pengarah Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI).

BPMI anggotanya meliputi Menko PMK Muhajir Effendy, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, dan Ketua MUI Miftachul Akhyar.

Keputusan meniadakan shalat id diambil demi mencegah adanya kerumunan karena jumlah jamaah masjid yang sangat besar. Potensi penularan Covid-19 sampai saat ini masih belum mereda.

Meskipun ada pembatasan jamaah maksimal hanya 10 persen saja dari kapasitas masjid (250 ribu orang), berarti bakalan ada sekitar 25 ribu orang dan akan menimbulkan kerumunan.

"Mengingat Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar se-Asia Tenggara, 10 persen dari kapasitas masjid bukan jumlah yang sedikit. Jika ada ribuan jamaah yang datang, nanti mereka pasti akan melewati tangga atau jalur yang sama, dan hal itu dikhawatirkan akan menjadi sebab terjadinya penyebaran virus Covid-19," kata Nazaruddin.

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta 11 Mei 2021 Tayang di RCTI 20.00 WIB: Mama Rosa Syok Hingga Lemas

Imam Besar Masjid Istiqlal meminta maaf kepada para jamaah atas keputusan ini dan mendoakan ke depannya agar pandemi segera berakhir sehingga nantinya bisa melaksanakan shalat berjamaah dengan aman dan nyaman.

"Kita tahu jamaah sudah merindukan untuk melakukan shalat di sini, tapi keadaan belum memungkinkan. Semoga ke depan kita bisa segera melaksanakan salat berjamaah di Masjid Istiqlal," kata Umar menjelaskan.

Umar juga menyampaikan terima kasih kepada para jamaah yang sudah beribadah di Masjid Istiqlal selama Ramadhan tahun ini. Mereka disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tak ada kabar jamaah positif Covid-19 sepulang dari Istiqlal.

"Terima kasih kepada masyarakat semua yang senantiasa mematuhi protokol kesehatan di Masjid Istiqlal, karena sejak diselenggarakannya ibadah selama Ramadhan di Masjid Istiqlal, tidak ada isu adanya kluster baru," pungkas Umar.***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x