رُبَّ عَمَلٍ صَغِيْرٍ تُكَبِّرُهُ النِيَّةُ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَثِيْرٍ تُصَغِّرُهُ النِيَّةُ
“Kerap kali amalan kecil dibesarkan oleh niat dan kerap kali amalan yang banyak dikecilkan oleh niat.” (Siyar Alamin Nubala’: 8/400, Ma’alim fi Thariqil Ishlah: 36)
Kedua, kemuliaan pelaku. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي؛ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَوْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيفَهُ
“Janganlah kalian mencela para sahabatku. Demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari kalian berinfak emas semisal gunung Uhud niscaya tidak akan dapat menyamai satu mud atau setengahnya dari apa yang mereka infakkan.” (HR. Bukhari: 3673, Muslim: 2541)
Ketiga, keadaan pelakunya. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
لَا يَسْتَوِي مِنكُم مَّنْ أَنفَقَ مِن قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ الَّذِينَ أَنفَقُوا مِن بَعْدُ وَقَاتَلُوا
Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan hartanya dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan hartanya dan berperang sesudah itu. (QS. Al-Hadid: 10)
Baca Juga: Doa Agar Terhindar Bencana dan Musibah
Demikian juga sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: