JURNAL GAYA - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, kini alurnya semakin pelik setelah keterlibatan seorang oknum Bantuan Polisi (Banpol) menjadi perbincangan publik.
Alih-alih menemukan titik terang, saat ini kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang malah menghadirkan polemik dan argumentasi dari berbagai pihak.
Berdasarkan pengakuan Muhammad Ramdanu alias Danu, keputusannya menerobos garis polisi di TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang, murni atas perintah oknum Banpol tersebut.
Pengakuan itu pun Danu ungkap kepada penyidik kepolisian, bahwa pasca kejadian ia disuruh sang oknum Banpol untuk masuk ke TKP dan mengabaikan garis polisi (police line).
Sebagaimana dikutip JurnalGaya melalui Desk Jabar dalam artikel berjudul Kasus Pembunuhan Subang, Pengakuan Danu Dibantah Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago kasus inipun masih terus bergulir dan belum polisi masih belum menetapkan tersangka.
Sementara kuasa hukum Danu, Achmad Taufan pun mengungkapkan kembali pengakuan Danu, bahwa dia masuk ke TKP bukan atas kemauannya sendiri melainkan ada orang lain yang memerintahnya ketika itu.
Kata Achmad, Danu mengira sosok tersebut merupakan polisi yang ingin mengusut kasus Subang tersebut. Dalam pemeriksaan, Danu menyampaikan kronologisnya secara tegas. Mengapa Danu masuk ke TKP, karena Danu melihat ada seseorang masuk ke TKP, lalu difoto juga,” ungkap Achmad.