Kopi Wanoja, Merajut Asa lewat Biji Kopi Terbaik di Ketinggian Gunung Kamojang

- 13 November 2021, 17:39 WIB
Nenek Eti merintis Kopi Wanoja dari 2012, Merajut Asa lewat Biji Kopi Terbaik di Ketinggian Gunung Kamojang
Nenek Eti merintis Kopi Wanoja dari 2012, Merajut Asa lewat Biji Kopi Terbaik di Ketinggian Gunung Kamojang /Dini Yustiani/

Bahkan puncaknya, Kopi Wanoja sempat mencapai angka penjualan Rp100 juta per hari dengan rata-rata omset per bulan mencapai Rp400 juta. Bahkan, Kopi Wanoja pun mulai berkelana di be beberapa negara di Eropa hingga Timur Tengah.

“Saat ini Kopi Wanoja sudah diserap oleh sebuah brand kafe besar di Indonesia, bahkan setiap bulannya mereka membeli 20 persen dari hasil produksi kami. Lewat tangan mereka juga biji kopi kami diekspor ke beberapa negara,” terangnya.

Sejalan dengan usaha yang semakin melesat, berbagai penghargaan hingga pembinaan pun diterima Kopi Wanoja. Di tahun 2018, Nenek Eti dianugerahi Sabilulungan Award dari Pemerintahan Kabupaten Bandung dan pada 2019 menjadi Pekebun terbaik dari Kementerian Pertanian RI.

Karena tuntutuan zaman yang serba digital, Kopi Wanoja pun merambah penjualan secara online melalui marketplace Tokopedia dan Shopee. Setiap harinya, Nenek Eti memantau langsung jumlah penjualan yang setiap harinya semakin meningkat.

“Apalagi sejak pandemi, penjualan secara online sangat membantu usaha Kopi Wanoja. Siklus penjualan bisa mencapai belasan hingga ratusan kilogram setiap harinya. Ini yang membuat kami bisa mempertahankan pegawai untuk tetap bekerja dan digaji secara normal,” ungkapnya.

Mendapatkan Bantuan dari Bank Indonesia

enek Eti mengungkapkan, meski pamor Kopi Wanoja semakin moncer, dulu hanya ada seorang pekerja yang bertugas di lokasi pengolahan di Kampung Sangkan dengan alat-alat yang masih sangat sederhana.

Namun Nenek Eti tetap memegang komitmen, hasil panen yang diserahkan para petani akan tetap dibeli dengan harga yang pantas meski saat akses pasar masih sangat minim.

“Nenek tetap menghargai hasil tanam mereka dengan harga yang lebih tinggi dari pasaran. Ini menjadi motivasi agar para petani bisa mempertahankan kualitas cherry atau biji kopi yang dipetik itu sudah matang, warnanya merah,” ungkapnya.

Dengan komitmen menjaga kualitas dan juga keseimbangan antara aset dan omset, Kopi Wanoja pun mulai mendapatkan bantuan dari Bank Indonesia dalam bentuk peralatan dan juga edukasi.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah