Korban Meninggal Awan Panas Guguran Gunung Semeru Capai 46 Jiwa, Berikut Penjelasan dari BNPB

- 12 Desember 2021, 23:47 WIB
Pantauan udara lokasi awan panas guguran Gunung Semeru
Pantauan udara lokasi awan panas guguran Gunung Semeru /BNPB

JURNAL GAYA - memasuki hari kedelapan kedelapan korban Awan Panas Guguran Gunung Semeru, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) yang berada di bawah koordinasi Basarnas yang difokuskan di tiga sektor.

Dikutip dari Jurnal Gaya dari laman BNPB, total korban meninggal akibat awan panas guguran per Sabtu, 11 Desember 2021 pukul 18.00 WIB, kembali 46 jiwa.

Untuk mempermudah pencarian korban awan panas guguran Gunung Semeru, Tim SAR dari personel Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan dan warga ini terbagi dalam 4 grup. 

Baca Juga: Sinopsis Cinta Amara SCTV, 12 Desember 2021, Amara Berencana Pindah Sekolah ke Putra Bangsa, Erika Meradang

Tiga grup yang difokuskan pada pencarian di tiga sektor satu lainnya bersiaga untuk membantu dan membantu pendataan penemuan warga bencana. 

Grup pertama melakukan pencarian di Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan, grup dua di daerah tambang Pasir H. Satuhan, sedangkan grup ketiga di Dusun Keboneli dan Kampung Renteng.

Kondisi cuaca hujan untuk membatasi proses pencarian korban hilang. 

Basarnas pada keamanan dan keselamatan responder yang bekerja di lapangan. 

Baca Juga: Sinopsis Cinta Amara, 12 Desember 2021, Kelakuan Erika Makin Nyebelin, Wahida Kesal dengan Ulah Tetangganya

Para responder sebelum melakukan operasi di lapangan terlebih dahulu mendapatkan pengarahan keamanan dan keselamatan terlebih dahulu. 

Dampak korban jiwa lainnya, 9 jiwa masih hilang, sedangkan luka berat 18 jiwa dan luka ringan 11 jiwa. 

Sementara itu, pendataan warga yang mengungsi pada 11 Desember 2021, membuka 9.118 jiwa. 

Proses pendataan penyintas masih terus dimutakhirkan setiap harinya. Dari total angka tersebut, jumlah penyintas laki-laki 4.435 jiwa dan 4.683 jiwa. 

Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Kabupaten Majalengka, Minggu, 12 Desember 2021, Beserta Doa Setelah Adzan Berkumandang

Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang membantu para relawan membantu untuk memperkuat pendataan di lapangan sehingga data terpilah, khususnya kelompok rentan, dapat terdata dengan lebih baik. 

Para penyintas tersebar di 115 titik pos pengungsian, di antaranya terletak di 18 titik di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasirian 6 titik (2.081 jiwa), Candipuro 8 titik (3.538), dan Pronojiwo 4 titik (1.056).

Sebanyak 94 titik tersebar di Kabupaten Lumajang, di antaranya Sukodono 10 titik (334 jiwa), Sumbersuko 8 titik (312), Lumajang 12 titik (380), Yosowilangun 4 titik (70), Pasrujambe 2 titik (197), Randuagung 9 titik (52), Senduro 7 titik (131), Tekung 4 titik (68), Jatiroto 4 titik (90), Kunir 5 titik (171), Klakah 7 titik (55), Kedungjajang 9 titik (61 jiwa), Gucialit 2 titik (15), Tempusari 1 titik (21), Padang 4 titik (205), Ranuyoso 1 titik (31) dan Rowokangkung 5 titik (60).

Baca Juga: Nathalie Holscher Melahirkan di Tanggal Cantik 12-12, Ini Ekspresi Sule yang Tegang tapi Tetap Kocak

Sedangkan warga mengungsi di luar Lumajang berada di Kabupaten Malang 2 titik (179) dan Probolinggo 1 titik (11).

Dalam upaya penanganan darurat ini, pemerintah daerah mengaktivasi pos komando (posko) yang berlokasi di Kecamatan Pasirian. 

Posko Penanganan Darurat Awan Panas dan Guguran Erupsi Gunung Semeru didukung dua Pos Sub Satgas Lumajang yang berada di Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro dan Pos Sub Satgas II (Malang) di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo. 

Baca Juga: Berikut Daftar Pemenang Mnet Asian Music Awards 2021 (MAMA 2021) Selamat Untuk Semua Pemenang!

Masih di bawah kendali Posko, pos logistik bantuan dipusatkan di Pendopo Bupati Lumajang, sedangkan Pos Pendukung Lapangan berada di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro. 

Selain operasi pencarian dan pertolongan, Posko juga mengutamakan pelayanan kepada warga serta pemulihan sarana dan prasarana yang ditemukan abu vulkanik. 

Menurut BNPB, Posko utama tanggap darurat di Lumajang buka pusat layanan atau call center di nomor 081234570077 untuk pelayanan warga.

Hal tersebut diharapkan dapat membantu warga yang membutuhkan dukungan layanan selamat masa tanggap darurat hingga 17 Desember 2021.***

 

Editor: Dini Yustiani

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah