DRAMA KF-21 Boramae, Korea Selatan Disalahkan Gara-gara Terima Pembayaran Indonesia dalam Bentuk Barang

- 19 Januari 2022, 05:56 WIB
DRAMA KF-21 Boramae, Korea Selatan Disalahkan Gara-gara Terima Pembayaran Indonesia dalam Bentuk Barang
DRAMA KF-21 Boramae, Korea Selatan Disalahkan Gara-gara Terima Pembayaran Indonesia dalam Bentuk Barang /KAI


JURNAL GAYA - Belakangan, proyek pengembangan pesawat tempur KF-21 Boramae menjadi sorotan publik lantaran pembelian pesawat ini bernilai fantastis.

Bahkan Boramae KF-21 juga digadang-gadang menjadi pertahanan udara tercanggih yang kini dimiliki Indonesia, buah dari kolaborasi dengan Korea Selatan.

Pengembangan pesawat jet tempur ini menelan dana 8,8 triliun won sejak tahun 2015. Bahkan Indonesia menginvestasikan dana sebesar 1,7 triliun won atau 20 persen dari seluruh biaya proyek.

Semua nominal itu dipersembahkan demi kepemilikan satu unit pesawat tempur KF-X (KF-21 Boramae) dan transfer teknologi untuk dapat memproduksi 48 unit pesawat tempur generasi selanjutnya di Indonesia.

Baca Juga: JinJin dan Rocky ASTRO Bicara Tentang Debut Unit Mereka Restore, Kedua Rapper Ini Tunjukan Chemistry Hebat!

Sebagaimana dikutip JurnalGaya.com melalui Zona Jakarta dalam artikel berjudul Air Mata Buaya, Pejabat Korea Selatan Disalahkan Mau Terima Pembayaran KF-21 Boramae Indonesia dalam Barang.

Akan tetapi, Indonesia menangguhkan pelunasan biaya jet tempur KF-21 Boramae tersebut sejak semester kedua tahun 2017 dan Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Seoul pada 2018 lalu sempat meminta perundingan kembali.

Menurut Badan Administra Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) pada hari Senin (15/11/2021), biaya proyek dipangkas dari 8,6 truliun won ke 8,1 triliun won.

Jakarta, yang berjanji menanggung 20 persen dari total biaya dengan imbalan mendapatkan sebuah prototipe dan transfer informasi teknis dan produksi 48 unit pesawat, harus menanggung 1,6 triliun won, berkurang dari sebelumnya 1,7 triliun won.

Baca Juga: Saksikan Akting Memukau Park Min Young di Drama Terbaru Produksi JBTC Forecasting Love and Weather!

Seorang pejabat pemerintah dari badan tersebut mengatakan bahwa kedua pihak baru-baru ini merevisi perjanjian untuk mencerminkan keterlambatan klasifikasi Seoul tersebut, yang mengecualikan pesawat jet tempur dari pajak pertambahan nilai.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah