Ternyata, Sampah di Jawa Barat Jadi Perhatian Pemerintah Jepang

- 27 Januari 2022, 22:01 WIB
 Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja  menerima kunjungan kerja Kedubes Jepang di Ruang Rapat Papandayan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (27/1/2022).
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menerima kunjungan kerja Kedubes Jepang di Ruang Rapat Papandayan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (27/1/2022). /Humas Pemprov Jabar

JURNAL GAYA,- Pemerintah Jepang disinyalir tertarik untuk mengoptimalkan penanganan sampah di Jawa Barat. Ketertarikan Pemerintah Jepang pun ditandai dengan kunjungan kerja Delegasi Kedutaan Besar Jepang. Bahkan
ikut serta dalam rombongan delegasi, yaitu Japan International Coorperation Agency (JICA).

Kedatangan rombongan Dubes Jepang tersebut dimaksudkan untuk menawarkan bantuan untuk pengembangan optimalisasi penanganan sampah di Jabar. Mereka diterima oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja di Ruang Rapat Papandayan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (27/1/2022).

Setiawan yang juga didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemda Provinsi Jabar Prima Mayaningtias, menuturkan, Delegasi Kedubes Jepang datang ke Jabar mempunyai beberapa misi.

Salah satunya untuk meningkatkan kapasitas penanganan sampah di kawasan Bandung Raya, yang meliputi  Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Krembali Main Film FTV, Inidia Perannya...

“Mereka datang dari Jepang juga dengan menghadirkan ahlinya. Mereka ingin membantu Jawa Barat untuk bisa mengoptimalkan pengelolaan persampahan, khususnya di kawasan Bandung Raya,” ungkap Setiawan.

Menurut Setiawan, pada prinsipnya delegasi dan JICA akan memulai misinya untuk mengedukasi masyarakat, dengan melaksanakan pengembangan kapasitas masyarakat terkait pengelolaan sampah dengan memilah jenis sampah. Penting untuk diketahui, saat ini Jabar menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di Indonesia sebanyak 24.740 ton per hari.

“Diharapkan penanganan sampah di Jabar akan lebih optimal lagi. Mereka antara lain akan membuat semacam tempat untuk daur ulang. Sehingga sampah-sampah sebelum dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Legok Nangka, itu sudah terolah dan terpilah dulu di masing-masing sumbernya,” tuturnya.

“Jadi intinya, sampah yang akan dikirim ke Legok Nangka secara kuantitas atau jumlah akan lebih sedikit nantinya,” imbuh Setiawan.

Halaman:

Editor: Agus Hermawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah