Blockchain dan Metaverse, Bagaimana Menurut Pandangan Islam? Ini Penjelasannya

- 12 Februari 2022, 19:07 WIB
Blockchain dan Metaverse, Bagaimana Menurut Pandangan Islam? Ini Penjelasannya
Blockchain dan Metaverse, Bagaimana Menurut Pandangan Islam? Ini Penjelasannya /

JURNAL GAYA - istilah Blockchain atau Metaverse kini tengah menjadi sorotan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Namun banyak pihak yang meragukan kehalalan Blockchain atau Metaverse dari sudut pandang Islam. Bolehkah?

“Blockchain adalah pilar dari yang memicu revolusi 4.0, tetapi perlu pemahaman yang lebih lanjut terkait teknologi tersebut apakah halal atau haram dalam perspektif islam,” ungkap Aurik Gustomo, Wakil Dekan Bidang Akademik SBM ITB dan CEO IBF Net Group, Mohammed Alim, Sabtu 12 Februari 2022.

Selain Blockchain, Aurik juga menyoroti perkembangan Metaverse yang saat ini sedang berkembang pesat dimana perlu diskusi lebih lanjut terkait hukumnya dalam islam.

Baca Juga: Sinopsis Bocoran Dari Jendela SMP SCTV 12 Februari 2022, CIYE! Indro Naksir Ria, Bintang dan Rifky Kian Dekat

Mufti Faraz Adam dari, Yaqeen Institute for Islamic Research, United Kingdom, menjelaskan bahwa, Metaverse adalah dunia virtual yang bisa kita ciptakan dan eksplore bersama dengan orang lain di dunia fisik yang berbeda.

Menurut Mufti, untuk melihat apakah metaverse halal atau haram dalam dunia islam, ada beberapa poin yang harus dipertimbangkan. Yang pertama terkait dengan kegunaan ( utility),

Apakah teknologi tersebut berdampak positif terhadap kehidupan kita” sorot Mufti. Ia menekankan, jika suatu hal tidak membawa kegunaan, tentu dalam islam tidak diperbolehkan.

Selanjutnya, terkait pandangan islam terhadap metaverse, Mufti juga menyoroti pentingnya bagi kita untuk melihat dampak dari teknologi tersebut di dunia nyata.

Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Kabupaten Sumedang, Jumat, 12 Februari 2022, Beserta Doa Setelah Adzan Berkumandang

Jika metaverse mengganggu kehidupan nyata seseorang, seperti mengganggu kewajibannya sebagai umat islam maupun kehidupan sehari-hari, sebaiknya hal tersebut dihindari.

“Apakah keterlibatan kita dalam metaverse mengganggu kewajiban kita sebagai muslim, serta kewajiban kita sehari-hari, dan apakah perbuatan tersebut berdampak buruk?” tanya Mufti.

Selain itu, Mufti menambahkan, penting juga bagi kita untuk melihat metaverse dari sisi design dan pengalaman yang ditawarkan.

Seperti misalnya, apakah ada design yang haram di islam yang dimuat dalam metaverse tersebut, serta adakah pengalaman yang ditawarkan bertentangan dengan ajaran islam.

Baca Juga: Info SAMSAT Keliling dan SAMSAT Masuk Desa Kabupaten Cianjur, Sabtu, 12 Februari 2022 Ada 3 Lokasi

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x