Gabungan personel tersebut melakukan evakuasi warga ke tempat pengungsian sementara.
Tak hanya itu, mereka juga melakukan pemantauan di lokasi terdampak guna memastikan keselamatan warga.
Bencana banjir bandang yang membuat warga sekitar panik tersebut terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Sitaro.
Pada banjir bandang tersebut bercampur material tanah pada lereng bukit yang labil sehingga terbawa derasnya air hujan dari kawasan hulu.
Atas kejadian tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada terhadap bahaya hidrometeorologi basah, khususnya di puncak musim hujan ini.
Meskipun Sitaro tidak termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir bandang, berdasarkan analisis inaRISK, peristiwa banjir bandang yang terjadi menjadi kewaspadaan bersama, setiap di elemen masyarakat.***