Budi menyebutkan, adanya penurunan kasus di provinsi dengan populasi besar, secara otomatis akan berpengaruh pada penurunan tingkat keterisian rumah sakit (BOR).
"Yang masuk rumah sakit dalam beberapa hari terakhir ini sudah terjadi penurunan disebabkan karena kontribusi provinsi-provinsi yang populasinya besar sudah menurun," bebernya.
Jika mengamati pergerakan di Jawa dan Bali selama meningkatkan kasus varian Omicron, tercatat tingkat keterisian rumah sakit mencapai 40 persen sampai dengan 50 persen dibandingkan saat merebaknya varian Delta.
Demikian juga terkait jumlah pasien yang meninggal mencapai sekitar 15 persen dibandingkan dengan jumlah pasien meninggal saat puncak penyebaran varian Delta.
"Yang meninggal di rumah sakit, kami lihat sekarang per harinya 250-an orang dibandingkan dengan puncak Delta yang 2.000 orang per hari, jadi sekitar hampir 15 persen-nya dari puncaknya Delta," pungkasnya.***