Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo menerangkan, semua negara berada pada kesulitan ekonomi. Baik karena pandemi Covid-19, disrupsi teknologi, hingga perang.
"Saat ini semua negara berada pada kesulitan ekonomi. Karena baik karena pandai covid, disrupsi teknologi, bahkan karena perang. Sehingga semuanya jadi tidak pasti. Semuanya tidak bisa dihitung dengan angka yang pasti," katanya.
Adapun anggaran yang disediakan sudah terbagi. Pengadaan barang dan jasa itu untuk pemerintah Rp 526 triliun, pemerintah daerah Rp 535 triliun dan BUMN Rp 420 triliun.
"Uangnya besar sekali. Maka konsisten beli produk pabrik kita industri UKM kita. Semua kepala daerah dirut BUMN bisa cari jalan keluar bagaimana mengendalikannya. Maka dari itu paling gampang lakukan adalah bagaimana APBN, APBD dan anggaran BUMN bisa men-trigger pertumbuhan sendiri caranya harus memiliki keinginan sama untuk membeli bangga buatan Indonesia," katanya.