JURNAL GAYA - Tindakan penganiayaan terhadap Ade Armando, dosen FISIP Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial dikecam berbagai pihak.
Ade Armando yang ikut turun dalam demonstrasi mahasiswa menolak jabatan presiden tiga periode, mengalami penganiayaan dan pengeroyokan dari massa yang berdemo.
Video-video penganiayaan Ade Armando beredar di media sosial, di tengah-tengah kemarahan massa aparat kepolisian berhasil membawa Ade Armando keluar dari kerumunan untuk mendapatkan perawatan medis.
Atas tindakan penganiayaan dan pengeroyokan tersebut, Indonesia Police Watch (IPW) meminta kepolisian tegas menindak pelaku penganiayaan terhadap Ade Armando.
Ade Armando sendiri mengalami pemukulan dan mpengeroyokan saat demo Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Senin, 11 April 2022 di depan Gedung DPR RI, Jakarta.
Baca Juga: Buntut Pengeroyokan Ade Armando, Polisi Amankan Beberapa Orang Diduga Pelaku
Menurut Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, seperti dikutip Jurnal Gaya dari ANTARA, Selasa, 12 April 2022, kasus pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Ade Armando harus diusut tuntas.
Pengusutan harus bisa mengungkap aktor intelektual di belakang aksi mahasiswa yang ikut menunggangi aksi tersebut.