Lebaran Tahun ini Volume Sampah di Bandung Melonjak Tajam, Dinas LH Turunkan 1500 Petugas Kebersihan

- 3 Mei 2022, 06:59 WIB
Lebaran Tahun ini Volume Sampah di Bandung Melonjak Tajam, Dinas LH Turunkan 1500 Petugas Kebersihan
Lebaran Tahun ini Volume Sampah di Bandung Melonjak Tajam, Dinas LH Turunkan 1500 Petugas Kebersihan /Humas Bandung/

JURNAL GAYA Sebanyak 1.500 petugas kebersihan Kota Bandung, bersiaga sejak H-4 hingga H+5 lebaran untuk mengangkut tumpukan sampah yang kerap menggunung usai hari raya.

Meski lebaran, para petugas kebersihan Kota Bandung pun tetap terjun membersihkan dan mengangkut volume sampah di seluruh penjuru kota baik di objek vital hingga kawasan permukiman.

Pada momen lebaran tahun 2022 ini, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung menurunkan 111 armada yang terdiri dari truk, pikap, hingga motor sampah.

"Kami dari Dinas Lingkungan Hidup mengantisipasi ini (peningkatan produksi sampah) dengan menurunkan 1.500 tenaga kebersihan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi, belum lama ini di Bandung.

Baca Juga: Hari H Lebaran, Antrean Kendaraan Pemudik Mengular di Tol Cipali, Sempat Tersendat di KM 78

Yudi memperkirakan, terjadi peningkatan produksi sampah pada lebaran tahun ini naik sekitar 2-5 persen dari hari biasa.

Saat ini, kata dia, produksi sampah Kota Bandung sekitar 1200 ton per hari, dia memprediksi peningkatan sampah sampai 60 ton di hari lebaran.

"Tonase dihari biasa sekitar 1200 ton, kita prediksi peningkatan ke 1250-1260 ton per hari di hari lebaran," ujar Dudy.

Penambahan sampah, kata Yudi, tersebar di tempat wisata dan pusat kegiatan lebaran seperti tempat takbiran, salat Idulfitri, halal bihalal, dan ziarah.

Baca Juga: BADAI! LE SSERAFIM Pamerkan Squad Kerennya Lewat debut Single 'FEARLESS, Yuk Intip MV-nya di YouTube

"Karena Kota Bandung merupakan destinasi wisata, kita antisipasi penumpukan di tempat tempat wisata. Selain itu kita juga antisipasi saat selesai salat Id," kata dia.

Dudy menyampaikan, pada hari H lebaran, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti ditutup. Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk menahan membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan konsep Kang Pisman (Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan Sampah) dengan memilah sampah organik dan anorganik secara mandiri.

Masyarakat bisa memisahkan sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik, menurut dia, bisa diolah dijadikan pupuk kompos.

Sementara untuk sampah anorganik, dikumpulkan dan bisa dikirimkan ke bank sampah yang tersebar di kelurahan dan kecamatan.

Baca Juga: RESEP SAMBAL GORENG KENTANG ATI AMPELA Tanpa Santan Enak dan Sederhana, Pedesnya Nampol

"Selain bisa mengurangi, sampah tersebut bisa kita tabung di bank sampah yang tersebar di kewilayahan dan menghasilkan nilai ekonomi tersendiri," ujarnya.

Penerapan Kang Pisman, kata dia, telah mengurangi lebih dari 20 persen yang dikirimkan ke TPS. Maka, menurutnya penerapkan Kang Pisman secara langsung akan mengurangi beban penumpukan sampah.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah