Indonesia- Zimbabwe Kolaborasi di Bidang Vaksin, Bio Farma Dukung Proses Transfer Teknologi

- 20 Mei 2022, 18:08 WIB
Indonesia- Zimbabwe Kolaborasi di Bidang Vaksin, Bio Farma Dukung Proses Transfer Teknologi
Indonesia- Zimbabwe Kolaborasi di Bidang Vaksin, Bio Farma Dukung Proses Transfer Teknologi /Bio Farma/

Baca Juga: Hari Kebangkitan Nasional, Mengenal Sejarah Budi Utomo yang Menginspirasi Pergerakan Nasional, Wajib Diketahui

“Kami sudah mengetahui bahwa Indonesia memiliki kemampuan dalam memproduksi produk obat - obatan khususnya vaksin. Dan kami berharap bahwa Zimbabwe juga suatu saat bisa memproduksi vaksin dikemuadian hari yang berkolaborasi dengan perusahaan nasional farmasi di Zimbabwe”, ungkap Constantino Chiwenga

Ia berharap, kedepannya akan ada kesepakatan untuk bertukar informasi dan teknologi antara Bio Farma dengan Zimbabwe dalam produksi dan pendistribusian vaksin.

Hal ini mengingat bahwa posisi Zimbabwe yang strategis yang terletak di pusat bagian selatan benua Afrika, bisa menjadi hub untuk negara- negara yang berada disekitarnya.

Sejak tahun 2007, Bio Farma yang sudah mengirimkan produk vaksinnya ke Zimbabwe, berupa vaksin Polio, Campak, Difteri, Tetanus, Pertusis melalui United Nations Children's Fund (UNICEF), hingga saat sudah sekitar 1,6 juta vial terikirim ke 16,9 juta dosis.

Baca Juga: WASPADA! Wabah Monkey Pox Alias Cacar Monyet Intai Penduduk Dunia, Yuk Kenali Gejalanya

Sementara itu Sambutan dari Dubes Indonesia untuk Zimbabwe, Dewa Made Juniarta Sastrawan, mengatakan pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Zimbabwe di Harare siap untuk menindak lanjuti rencana kerjasama ini.

“Kami siap untuk membantu mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan dalam rencana kerjasama ini dan tentunya hasil dari kerjasama ini akan memberikan win-win solution dan Indonesia siap mengidentifikasi kebutuhan dari kedua belah pihak.

Dalam Kunjungan ini, Direktur Operasi Bio Farma, Rahman Roestan memberikan penjelasan mengenai Holding BUMN Farmasi, yang saat ini sudah terbentuk sejak tahun 2020. Lebih jauh Rahman menjelaskan bahwa transfer teknologi bisa dilakukan dengan membagi peran antara Bio Farma dengan, pihak Zimbabwe.

“Bio Farma memerlukan mitra lokal di Zimbwabe yang bisa memproduksi vaksin, dengan fasilitas yang memadai, regulator (Badan POM), distribusi dan marketing. Dari pihak Bio Farma akan menyediakan teknologi transfer downstream, metode pengawasan mutu, dan Bio Farma bisa memberikan supply bulk vaksin untuk Zimbabwe”, Ujar Rahman.

Baca Juga: Profil dan Biodata ANDREW KALAWEIT, Cowok Blasteran yang Viral Usai Survive di Hutan Kalimantan

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah