Konon parit ini selain sebagai pengairan persawahan untuk kesejahteraan warga, juga menjadi sarana melindungi area Ibu Kota Pajajaran dari lawannya.
Di dalam logo Hari Jadi Bogor ke-540 usungan Pemkot Bogor juga terdapat gambar daun. Makna daun di sini adalah sebagai simbol hidup harus bekerjasama atau berkolaborasi.
Sehelai daun ternyata saling mendukung dengan dedaun lainnya untuk menjaga keberlanjutan hidupnya.
Bila suatu pepohonan memiliki daun yang rimbun nan hijau, ibarat pohon tersebut hidup dengan baik. Selain itu, daun juga sebagai simbol bahwa Pemkot Bogor sangat memerhatikan isu lingkungan dan program pembangunan yang berkelanjutan.
Logo Mahkota Sri Baduga Maharaja sendiri terinspirasi dari mahkota Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi. Beliau telah mewariskan jalan hidup bagi generasi sekarang yang sangat relevan dengan kondisi saat ini.
Prinsip hidup lainnya yang tertuang dalam prasasti dan undang-undang yang dibuat pada zaman itu mewakili gambaran bahwa Prabu Siliwangi mengajarkan rakyatnya untuk hidup baik dan benar, menghormati hidup orang lain, tidak berlebihan, dan selalu eling waspada bahwa hidup di dunia ini hanya sementara.
Prinsip ini dianggap sejalan dengan tema Hari Jadi Bogor ke-540, Abhinaya Satya Lestari.***