Network
JURNAL GAYA - Institusi Kepolisian Republik Indonesia atau POLRI lagi-lagi mendapatkan ujian dengan ditangkapnya seorang jenderal bintang dua yakni Irjen Pol Teddy Minahasa yang diduga menjadi pengendali peredaran narkoba.
Di tengah upaya Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memulihkan nama baik Polri dan kepercayaan masyarakat pada Polri, setelah kasus Ferdy Sambo, penangkapan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Teddy Minahasa karena kasus narkoba menjadi cobaan tambahan.
Ironisnya Irjen Pol Teddy Minahasa baru 4 hari dilantik sebagai Kapolda Jawa Timur menggantikan Kapolda sebelumnya Irjen Pol Nico Affinta untuk menangani proses penyelidikan Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Jadwal Sholat Kabupaten Semarang, Sabtu, 15 Oktober 2022, beserta Doa Setelah Adzan dan Keutamaannya
Seperti dikutip dari PMJ News, Sabtu 15 Oktober 2022, Polda Metro Jaya mengungkapkan kasus peredaran narkoba yang melibatkan sejumlah anggota kepolisian, salah satunya Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Teddy Minahasa.
Saat ini Irjen Pol Teddy Minahasa telah ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan Dvisi Propam Polri.
Menurut Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa, keterlibatan Teddy dalam kasus tersebut saat menjabat Kapolda Sumatera Barat (Sumbar).
“Irjen Pol TM selaku Kapolda Sumbar sebagai pengendali barang bukti 5 kg sabu dari Sumbar, di mana sudah menjadi 3,3 kg yang kita amankan dan 1,7 kg sabu yang sudah dijual oleh saudara DG yang telah kita tahan dan diedarkan di Kampung Bahari,” ujar Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa kepada wartawan, Jumat 14 Oktober 2022.
Masyarakat geram dengan temuan ini,Polri yang seharusnya mengamankan narkoba yang berpotensi merusak generasi muda malah ikut menjualnya, apalagi pelakunya terdiri dari jenderal sampai perwira menengah.
