Baca Juga: Persaingan Sengit! Song Hye Kyo, Kim Hye Soo dan Park Eun Bin di Baeksang Arts Awards 2023: Siapa Pemenangnya?
Adapun skema penyaluran kesinambungan merupakan skema pembiayaan penuh dari awal kuliah sampai lulus menjadi sarjana. Diberikan kepada mereka yang benar-benar mengalami kesulitan hidup dalam mengakses pendidikan tinggi. Komponen Beasiswa Kesinambungan atau Skema Suksesi Sarjana yaitu biaya pendidikan (UKT), biaya asrama/pemondokan dan biaya subsidi transportasi bulanan.
“Untuk dua skema penyaluran tersebut, IKA UPI membuka kesempatan kepada para alumni dan pihak-pihak lain untuk menjadi donatur, baik insidental maupun donasi berkala setiap bulan. Donasi insidental bisa disalurkan langsung melalui Rekening Beasiswa IKA UPI. Donasi berkala mengikuti skema penyaluran Beasiswa Berkesinambungan atau Beasiswa Penuh,” terang dia.
Jakiatin Nisa menjelaskan, donasi berjadwal ini dikumpulkan untuk pembiayaan penuh dari awal kuliah sampai lulus menjadi sarjana. Untuk membantu atau menyukseskan satu mahasiswa sampai sarjana dengan biaya UKT Golongan I dibutuhkan Rp 500 ribu membutuhkan biaya sebesar Rp 4 juta. Jumlah tersebut ditambah biaya pemondokan dan subsidi transportasi masing-masing sebesar Rp 19,2 juta, maka total pembiayaan selama studi delapan semester sebesar Rp 42,4 juta.
“Jumlah tersebut bisa diperoleh dengan menghimpun 12 donatur untuk berdonasi selama 36 bulan dengan nominal donasi sebesar Rp 98.150,00. Dengan simulasi tersebut, berarti siapapun bisa menjadi bagian dalam ikhtiar kemanusiaan menjadikan seorang sarjana baru yang kompetan dan berdedikasi hanya dengan berdonasi Rp 98.150,00, kurang dari Rp 100 ribu per bulan,” paparnya.
Penting menjadi catatan bahwa penerima Beasiswa IKA UPI tidak berhenti dengan menjadi penerima bantuan biaya studi, melainkan mereka akan turut mendapat pembinaan selama periode berjalan. Pembinaan dan pengembangan diri meliputi (1) Penguatan karakter, (2) Pengembangan kapasitas/kompetensi, dan (3) Voluntarisme dan networking dengan cara dilibatkan dalam program pengembangan maupun kegiatan-kegiatan IKA UPI.
“Pada hari ini misalnya, kami mengundang khusus Ibu Kepala BKPK UPI untuk memberikan pembekalan kepada penerima Beasiswa IKA UPI terkait daya tahan diri dan kesiapan menghadapi tantangan studi. Kami meyakini bahwa kekuatan pantang menyerah ini akan menunjukkan diri yang tahan uji, tetap konsisten meskipun dalam tekanan dan menjadi keniscayaan untuk mengalahkan rasa putus asa yang akan mengantarkan pada keberhasilan. Kesuksesan datang pada orang yang pantang menyerah, peluang diraih melalui pantang menyerah, dan halangan dapat diatasi dengan pantang menyerah,” pungkas Jakiatin Nisa.***