Fonomena yang sering terjadi dari tahun ke tahun masjid pada awal Ramadhan, dimana di masjid penuh dengan banyak jamaah bahkan ada yang tidak dapat tempat shaf.
Suara tadarus Al-Quran yang bergemuruh setiap malamnya serta sedekah dan infak yang terus bertambah.
Namun itu hanya tinggal harapan saja, ketika sudah memasuki bilangan puasa yang samakin tinggi, shaf shalat sudah surut kedepan dan jamaah mulai menghilang satu-persatu.
Yang biasanya membaca al-Quran setiap selesai shalat wajib dua atau empat lembar, akan tetapi ketika sudah memasuki bilangan puasa semakin tinggi, mulai menurun ghirahnya dalam membaca al-Quran.
Padahal seorang muslim yang benar adalah seorang muslim yang menjalankan puasa dan menghidupkan Qiyamul Lail dengan penuh keimanan dan niat beribadah.
Maka keimanan dan komitmen akan bersemai dalam hatinya untuk memperoleh ampunan dan ridha Allah SWT. Sebagai mana sabda Rasulullah SAW:
Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan perhitungan maka akan diampuni dosa-dosa yang terdahulu. (H.R. Bukhari No 37,Muslim No.759)
Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang Keistimewaan Bersedekah di Bulan Suci Ramadhan
Oleh karena itu tanpa ada komitmen yang kuat dalam diri untuk mendapatkan ridha Allah SWT, maka kita akan menemui kegagalan dalam hal menunjukkan komitmen kita kepada Allah di bulan Ramadhan.
Mari kita jaga dan perbaharui terus iman, komitmen dan ghirah kita dalam beribadah selama bulan Ramadhan ini.