يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
- Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Allah siapkan puasa ini dan akan dipanggilnya di akhirat nanti untuk semua tanpa terkecuali. Tujuan dasar pokoknya supaya membentuk karakteristik ketakwaan personal bagi setiap individu muslim.
2. Peningkatan Ketakwaan Sosial
Kedua, Ramadhan juga disiapkan oleh Allah untuk membentuk ketakwaan sosial. Jadi bukan sekedar secara pribadinya menjadi lebih baik, tapi ternyata kebaikan personal itu baru punya nilai optimal dalam pandangan Al-Quran, jika auranya sudah mampu ditebarkan ke lingkungannya.
Karena itu, puasa akan melatih kita secara bersamaan untuk berinteraksi secara sosial dan mengoptimalkan semua karakter sosial kita.
Sehingga goalnya akan terlihat bukan hanya punya hubungan baik dengan Allah SWT, tapi juga dengan manusianya.
Jadi jika dengan Allahnya baik tapi dengan manusianya tidak baik, bisa dikatakan belum sempurna Ramadhannya.
3. Membentuk Karakter Syukur
Ketiga, membentuk karakteristik manusia yang bersyukur kepada Allah SWT sebagaimana yang sudah dituangkan dalam Surat Al-Baqarah Ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ