Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa a'azza jundahu wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allahu akbar walillahilhamdu
Baca Juga: Niat Sholat Idul Adha Teks Arab, Latin, Lengkap dengan Terjemahannya untuk Imam dan Makmum
Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam.
Meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya.
Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya.
Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."
Berdasarkan artikel yang berjudul: Dua Jenis Takbir Idul Fitri dan Idul Adha, Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i dalam Fathul Qarib al-Mujib menjelaskan bahwa takbir dalam 'id terbagi menjadi dua macam, yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad.
Takbir mursal adalah takbir yang waktunya tidak mengacu pada waktu shalat, atau tidak harus dibaca oleh seseorang setiap usai menjalankan ibadah shalat, baik fardhu maupun sunnah.
Adapun hukum takbir mursal ini sunnah dilakukan setiap waktu, di mana pun dan dalam keadaan apapun.