Ridwan Kamil Gelar Prosesi Budaya Sisingaan Syukuran Khitan Anak Bungsunya

- 30 Agustus 2020, 10:46 WIB
Prosesi Budaya Sisingaan
Prosesi Budaya Sisingaan /Tangkapan Layar IG Ridwan Kamil
JURNALGAYA----Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia, telah mengkhitan putra bungsu mereka, Arkana Aidan Misbach di klinik khitan, Senin (24/8). 
Setelah anak bungsunya pulih, Ridwan Kamil pun, menggelar acara prosesi budaya sunda Sisingaan dalam rangka selesainya khitan, Sabtu (30/8). Sekaligus, menggelar aqiqah Arkana.
Menurut Ridwan Kamil, ia menggelar acara itu terbatasa hanya untuk kelurga besarnya. Acaranya pun, digelar di rumah dinasnya Gedung Pakuan. Ridwan Kamil sendiri, membagikan acara budaya Sisingaan tersebut dalam instragram pribadinya. 
 
Bayi enam bulan bernama Arkana Aidan Misbach ini digendong kakak sulungnya, Emmiril Kahn yang menunggang patung harimau lalu digotong beramai-ramai. "Aa @emmerilkahn, yang masih single ini, menggendong De @arkanaidan dalam prosesi budaya Sunda Sisingaan dalam rangka selesainya khitan dan aqiqah de Arka," tulis Ridwan Kamil yang akrab disapa Ridwan di akun Instagramnya, Sabtu, 29 Agustus 2020.
"Semoga de Arka kelak menjadi anak saleh dan berguna untuk agama, bangsa dan masyarakat. Aamiin," kata Emil menutup tulisannya.
 
Sebelumnya, Emil sempat mengunggah video yang memperlihatkan proses bersejarah bagi anak laki-laki itu di akun Instagramnya.
 
Mengawali kegiatan pagi tadi dengan mengantar De Arka dikhitan," tulisnya pada keterangan video yang dia unggah. 
 
 
 
Dalam video itu, Emil dan istrinya Atalia setia menemani tahap demi tahap saat Arka disunat. Kompilasi foto-foto di dalam video itu menunjukkan Atalia dengan kasih sayangnya memegang putra anak bungsunya selama proses sunat.
 
Emil pun, membagikan pengalamannya saat disunat pada 1978, waktu ia berusia tujuh tahun. Banyak ritual dan kepercayaan yang dipercaya orang Sunda saat itu harus dilakukan anak-anak yang disunat.
 
 
"Saya mah dikhitan, masih menggunakan kulit bambu runcing alias hinis bambu. Tanpa bius pula. Hanya ditiup-tiup berombongan. Setelahnya karena mitos, dilarang melewati kotoran ayam pula, karena nanti sembuhnya lama katanya. Betapa ngilunya, mohon jangan dibayangkan apalagi disketsakan. Makanya gak ada lelaki mau disunat 2 kali :)," tulis Emil.
 
Menurut Emil, Arka beruntung hidup di zaman modern, yang tidak melalui proses sunat yang menyakitkan, apalagi untuk bayi berusia lima bulan ini. "De Arka, dikhitan di @mutiaracikutra menggunakan metode smart clamp. Ada pilihan lain yang menggunakan laser. Keduanya dibius setempat dengan nyaman. Sejam selesai dan sudah bisa berkegiatan lagi sambil menunggu normal sekitar 1-2 minggu," tulisnya.
 
Kemudian, Emil menuliskan "Kata dokter lebih baik dan sehat dikhitan ketika masih bayi. Mengurangi potensi penyakit dan infeksi," katanya. Ia pun menuliskan doa agar setelah disunat, tubuh putranya lebih bersih sesuai syariat dan menjadi anak saleh dan khair. Qiya Ameena***
 
 

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x