Petani Harus Maksimalkan TI untuk Pasarkan Produk

- 3 September 2020, 17:28 WIB
Ilustrasi lahan pertanian
Ilustrasi lahan pertanian /Pixabay

JURNAL GAYA - Petani didorong untuk memaksimalkan teknologi informasi (TI) dalam memasarkan produk pertanian. Dengan demikian, mereka akan mendapatkan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan hanya memanfaatkan jalur distribusi konvensional.

Chief Digital E-Commerce Fintech (DEF) Sharing Vision, Nur Islami Javad (Jeff), mengatakan, saat ini sudah banyak media yang bisa dimanfaatkan petani untuk memasarkan produknya secara online. Persyaratannya pun terbilang mudah.

"Jalur distribusi produk pertanian konvensional kadang terlalu panjang. Nilai tambah yang diterima petani juga minim," ujarnya, di Bandung, Kamis, 3 September 2020.

Baca Juga: Ketua HKTI Jabar Pertanyakan Implementasi UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

Beberapa marketplace umum yang bisa dimanfaatkan petani untuk memasarkan produknya, menurut dia, diantaranya adalah Bukalapak, Tokopedia, Blibli, dll. Bahkan, Tokopedia memiliki progtam khusus untuk mengakselerasi pedagang tradisional/petani.

"Ada juga platform khusus yang memasarkan produk pertanian, seperti Tanihub, Etanee, Kecipir, Nyayur, Sayur Box, dll," ujarnya.

Alternatif lain, menurut dia, adalah menggunakan aplikasi jasa beli. Sebut saja Happy Fresh, Goshop, Grab Groceries, dll.

Baca Juga: Turki, Negara Tujuan Ekspor Potensial Bagi Produk UMKM Jabar

Petani, menurut dia, harus mampu memanfaatkan momentum dimana pandemi Covid-19 mengubah pola belanja masyarakat. Di Jawa Barat (Jabar) misalnya, saat ini 43% transaksi jual beli sudah dilakukan secara online.

Halaman:

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x