Kasus COVID-19 Melonjak, Pasien Ruang Isolasi di Jabar Naik 40 Persen

- 3 September 2020, 18:47 WIB
ILUSTRASI. Salah satu petugas medis perempuan saat bertugas di ruang isolasi RSUD dr Moewardi Surakarta.*
ILUSTRASI. Salah satu petugas medis perempuan saat bertugas di ruang isolasi RSUD dr Moewardi Surakarta.* /ANTARA/
 
 
JURNALGAYA---Masyarakat diimbau tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol COVID-19 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terus meningkat. Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, 
ruang-ruang isolasi di rumah sakit rujukan COVID-19 di Provinsi Jawa Barat hampir separuhnya penuh. Karena, kenaikan kasus COVID-19 di Jabar kini mengalami lonjakan. Akibatnya, tingkat keterisian ruang isolasi di RS rujukan COVID-19 pun meningkat hingga 40 persen.
 
"Ada kenaikan secara tren klaster baru kami temukan, sehingga kapasitas ruangan isolasi di rumah sakit sekarang ada di angka 40-an persen tadinya kita stabil di angka 30-an, tapi sudah satu bulan agak naik," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis (3/9).
 
Emil mengatakan, kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan kasus COVID-19 berbanding lurus dengan pergerakan masyarakat menyusul penerapan adaptasi kebiasaan baru (ABK) di Provinsi Jabar.
 
"Jadi, AKB ini pemulihan ekonomi.
Memang tidak bisa dihindari dan tidak kita duga. Tidak mungkin pergerakan dinormalisasi terus kasus turun, dari awal kita tidak melihat arahnya ke sana, yang kita harapkan adalah ekonomi jalan, tapi naiknya itu dalam kategori terkendali lah," paparnya.
 
 
Namun, Emil itu juga memberikan kabar baik bahwa tingkat kematian akibat COVID-19 di Jabar sangat rendah. Bahkan, dalam sepekan terakhir, jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia hanya tercatat satu orang.
 
"Penyembuhan juga naik, cuma kita masih belum puas dengan kecepatannya karena 4.000-an yang aktif dan 6.000-an yang sembuh. Idealnya itu kan berarti 60 berbanding 40-an lah ya," katanya.
 
Emil mengatakan, bagaimana pun itu kabar baik karena pada dasarnya mayoritas lebih banyak sembuhnya. "Tolong kampanyekan, intinya mah tolong jaga disiplin sebelum (ada) vaksin," kata Emil.
 
Saat ditanya apakah saat ini Provinsi Jabar dalam kondisi terkendali, Emil enggan memberikan jawaban tegas. 
 
"Kalau aman mah belum, tapi susah saya mendefinisikan kalimatnya ya, tapi intinya kami masih masuk kategori yang terkendali lah," katanya.
 
Menurut Emil, sebuah wilayah dikategorikan terkendali manakala jumlah kawasan risiko rendah dan sedang lebih banyak dibandingkan yang berisiko tinggi. Sebaliknya, disebut tidak terkendali jika kawasan berisiko tinggi atau zona merah menjadi mayoritas di seluruh wilayah.
 
"Kan mayoritas (Jabar) kan hampir 80 persen zona rendah dan sedang. Artinya, saya boleh mengklaim relatif terkendali," katanya. Qiya Ameena***
 
 

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x