Mengenang 16 Tahun Kematian Munir Said Thalib, Aktivis HAM yang Dibunuh dengan Racun Arsenik

- 7 September 2020, 06:18 WIB
Almarhum Munir Said Thalib. (Instagram.com/@parlemen.mahasiswa)
Almarhum Munir Said Thalib. (Instagram.com/@parlemen.mahasiswa) /

Pengalaman inilah yang membuat pemahamannya atas masalah hukum terus menguat. Seusai lulus, ia pun aktif di luar sebagai aktivis pejuang HAM.

Baca Juga: Akhir Cerita Gelandang Bayern Munchen Thomas Muller di Timnas Jerman

Baca Juga: Instagram Direport Warganet Gara-gara Kata Anjay, Lutfi Agizal: Tolong Jadi Netizen yang Lebih Smart

Nama Munir makin mencuat ke permukaan dan membuat pemerintaran Orde Baru gerah saat Munir membela aktivis yang hilang karena penculikan. Saat itu beredar kabar pelakunya adalah Tim Mawar dari Kopassus TNI AD.

Berbagai kasus besar pun ia tangani. Seperti menjadi penasihat hukum keluarga korban tragedi Tanjung Priok 1984, kasus Araujo yang dituduh memberontak pada Indonesia untuk memerdekakan Timor Timur pada 1992.

Ada pula kasus pembunuhan aktivis buruh Marsinah yang diduga tewas di tangan aparat keamanan pada 1994.

Kemudian penghilangan orang secara paksa terhadap 24 aktivis politik dan mahasiswa di Jakarta pada 1997 hingga 1998, dan kasus lainnya.

Kini, setelah 16 tahun kematiannya, warganet menolak lupa akan kejadian tersebut. Nama Munir Said Thalib trending topic di Twitter Indonesia.

Salah satu komentar datang dari akun @R_adiakusumah.

"Tepat tanggal 7 September 2004, seorang pejuang HAM harus diracun di udara, sang aktor intelektual mungkin telah lupa, namun kami menolak lupa, raga boleh tiada, namun jiwanya tetap ada dan berlipat ganda. Munir Said Thalib 8 Desember 1965 - 7 September 2004."

Halaman:

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah